SOLOPOS.COM - Sekolah Vokasi UNS. (Uns.ac.id)

Solopos.com, SOLO — Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNS Solo merespons kabar viral tentang dugaan tindak pelecehan seksual oleh Ketua BEM Sekolah Vokasi (SV) UNS Solo berinsial AYA di media sosial, baru-baru ini.

Respons itu berupa pernyataan sikap yang diunggah di akun Instagram @satgasppks.uns pada Sabtu (8/20/2022) siang. Dalam pernyataan sikap tersebut, Satgas PPKS UNS Solo menyatakan menentang segala tindakan kekerasan seksual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satgas yang dibentuk pada 1 September 2022 itu juga turut berempati terhadap para korban serta mengapresiasi keberanian korban untuk berbicara mengungkap pelecehan yang mereka alami. Satgas PPKS UNS merekomendasikan para korban untuk membuat laporan secara resmi.

Aduan atau laporan bisa disampaikan melalui tautan uns.id/LaporSatgasPPKS. Dengan adanya laporan resmi itu, Satgas PPKS UNS Solo bisa segera melakukan tindak lanjut sesuai aturan berlaku dalam kasus dugaan pelecehhan seksual tersebut.

Tak lupa Satgas mengajak seluruh civitas akademika UNS bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan merdeka dari segala tindak kekerasan seksual. Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Ketua Satgas PPKS Solo, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni.

Baca Juga: Viral Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Pelaku Diduga Presiden BEM SV UNS Solo

Saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, Ismi mengonfirmasi pernyataan sikap di akun Instagram tersebut resmi dikeluarkan Satgas PPKS UNS Solo. Dia menjelaskan Satgas PPKS UNS tidak bisa bekerja sebelum ada laporan resmi dari korban karena kasus pelecehan seksual itu masuk delik aduan.

Pelecehan Seksual Masuk Delik Aduan

“Kekerasan seksual itu sifatnya aduan, delik aduan. Jadi karena itu, kami baru bisa bekerja bila sudah ada laporan kepada Satgas dan karena sampai saat ini belum ada laporan ke Satgas terkait peristiwa itu, kami baru bisa merespons unggahan akun Instagram BEM SV UNS dengan membuat pernyataan sikap yang kami unggah melalui akun Instagram kami,” terangnya.

Ismi mengaku mendapatkan informasi terkait dugaan tindak kekerasan seksual oleh Presiden BEM SV UNS Solo itu via media sosial Twitter. Setelah itu ada unggahan pernyataan sikap di akun Instagram BEM SV UNS yang intinya meminta agar Presiden BEM SV UNS 2022 diberhentikan tidak dengan hormat.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Food Influencer Solo

Tapi di luar itu Ismi mengaku sudah berbincang dengan sejumlah mahasiswa. “Kemarin sore kami sempat ngobrol beberapa mahasiswa, beberapa pimpinan BEM yang kebetulan bisa kami kontak. Ngobrol aja sih, langsung ketemu di kantor kami,” katanya.

“Saya memang dapat info dari mereka lalu buka Twitter. Kami juga ngobrol dengan anggota satgas lain. Mengarah ke seseorang. Tapi kami kan enggak bisa berkesimpulan sendiri,” imbuhnya.

Sedangkan Presiden BEM SV UNS 2022 berinsial AYA saat dihubungi Solopos.com melalui nomor teleponnya tidak tersambung. Begitu juga saat saat dikirimi pesan Whatsapp (WA) hanya ada tanda centang satu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya