SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian BBM kemasan produk Pertamina. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah harus siap memberikan subsidi terhadap harga jual produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang diklaim lebih ramah lingkungan saat menghentikan penggunaan Premium dan Pertalite.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, masih dibutuhkan transisi untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi BBM yang dengan kualitas yang lebih baik, seperti penggunaan Pertalite yang diharapkan bisa menggantikan Premium saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menuturkan, Pertalite menjadi pilihan masyarakat karena kualitasnya yang lebih baik dengan harga yang terjangkau. Untuk itu, perlu kesiapan pemberian subsidi untuk Pertamax jika pemerintah berencana menghentikan penjualan Premium dan diikuti dengan distopnya penjualan Pertalite.

“Sama dengan Malaysia yang Pemerintahnya memberikan subsidi kepada penggunaan BBM RON tinggi. Selain itu, mumpung revisi UU Migas belum selesai, bisa dimasukan soal petroleum fund, yakni dana yang bisa digunakan dalam berbagai macam kegiatan, seperti untuk membantu masyarakat saat harga minyak dunia tinggi, untuk kegiatan explorasi mencari cadangan migas baru, dan membantu pengembangan EBT,” ujarnya Kepada Bisnis, Minggu (26/12/2021).

Baca Juga: Wacana Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Penjelasan Pemerintah

Kendati demikian, Mamit mendukung rencana penghentian penjualan BBM jenis Premium di Indonesia, karena dinilai sebagai salah satu bentuk implementasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20/2017 yang mensyaratkan standar minimal RON 91 untuk produk gasoline dan CN 51 untuk gasoil sesuai dengan standar EURO 4.

Dengan demikian, kata dia, seharusnya Premium memang dihapuskan dalam penjualan. Harapannya, ketika beralih ke BBM dengan RON tinggi, maka akan sangat membantu mengurangi polusi di Indonesia.

“Terkait dengan rencana penghapusan Premium, saya kira ini merupakan langkah yang sudah tepat,” ujarnya.

Baca Juga: Harga LPG Nonsubsidi Naik, Bagaimana dengan Gas Melon 3 Kg?

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam keterangan, Rabu (22/12/2021), mengatakan keberadaan BBM jenis premium akan hilang dari pasaran. Pemerintah Indonesia mendorong penggunaan bensin RON 90 atau pertalite sebagai BBM ramah lingkungan. Penggunaan pertalite RON 90 dimasifkan karena Indonesia kini memasuki masa transisi energi.

“Kita memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,” kata dia seperti dilansir Antara.

Soerjaningsih menginformasikan premium RON 88 hanya digunakan oleh tujuh negara. Volume yang digunakan juga terbilang sangat kecil. Mereka memiliki kesadaran menggunakan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik.

Ia menegaskan saat ini pemerintah sedang menyusun roadmap bahan bakar minyak ramah lingkungan. Nantinya, BBM jenis premium dihapus. Kemudian Pertalite digantikan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih baik seperti pertamax.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya