SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari Kali Gendol Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2020). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, YOGYAKARTA -- Volume magma di Gunung Merapi saat ini berdasarkan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG telah melebihi volume magma gunung itu pada 2006.

"Sekarang ini menurut data-data yang ada itu [volume magma] sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 2006," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Pengungsian Merapi Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020).

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Menurut perkiraan Hanik, kondisi volume magma itu menjadi salah satu faktor penyebab pergerakan magma lambat menuju permukaan gunung yang kini berstatus siaga tersebut.

Kapolda Jateng: Jangan Sampai Muncul Klaster Pengungsian!

Selain itu, menurut dia, lambatnya pergerakan magma menuju permukaan juga dipengaruhi oleh gas sebagai pendorong magma di Gunung Merapi yang kini masih minim.

"Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma ini miskin gas," kata dia.

Kondisi Gas di Gunung Merapi

Lebih lanjut, Hanik memperkirakan apabila kondisi gas di Gunung Merapi masih seperti saat ini, maka erupsi eksplosif yang kemungkinan terjadi tidak akan sebesar erupsi pada 2010.

"Kalau data masih begini terus itu (erupsi) tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar 2010. Itu berdasarkan data-data yang ada sampai saat ini," kata Hanik Humaida.

Teladan Marjini, Bakul Lotis Sambal Setan Klaten Berempati kepada Pengungsi Merapi

Sementara itu, terkait bahaya erupsi Gunung Merapi ke depan, BPPTKG memperkirakan ancaman utamanya berada di Kali Gendol karena bukaan kawah saat ini ke arah Kali Gendol.

"Namun demikian karena deformasi ada ke arah barat juga, sehingga potensi ke sana juga ada," kata dia.

Sedangkan terkait kecepatan serta sejauh mana jangkauan saat terjadi erupsi Merapi, menurut dia, baru bisa dihitung oleh BPPTKG  apabila kubah lava telah muncul.

"Seberapa jauh kalau terjadi erupsi akan kami perbarui lagi rekomendasi yang sekarang kita sampaikan," kata dia.

AS Catat 10 Juta Kasus Covid-19, RS Kewalahan Tangani Pasien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya