SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, LIVERPOOL –Everton meyakini tak lagi mengalami sindrom inferioritas menghadapi Liverpool ketika kedua tim bersua di derby Merseyside ke-222 pada lanjutan Liga Premier di Anfield, Rabu (29/1) dini hari WIB.

Keyakinan ini muncul karena berbagai alasan. Salah satunya jarak edua tim yang hanya dipisahkan satu poin. Selain itu, Everton di bawah besutan manajer anyar Roberto Martinez telah membuktikan mampu meraup kesuksesan dalam sebuah laga yang selalu gagal dimenangi manajer sebelumnya, David Moyes.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesuksesan yang dimaksud adalah ketika The Toffees, julukan Everton, mengamankan kemenangan kali pertama di kandang Manchester United dalam kurun lebih dari 21 tahun. Martinez juga merasa pasukannya bermain lebih baik saat bermain imbang 1-1 dengan pemimpin klasemen Liga Premier, Arsenal.

Semua latar belakang itu memberi alasan kuat bagi Everton pantang keder melakukan lawatan ke kandang Liverpool. Bahkan kali ini pasukan Merseyside Biru berani menarget kemenangan pertama dalam kurun 15 tahun di Anfield. “Kami tidak akan pergi ke Anfield dengan perasaan inferior. Kami tidak pergi ke sana dengan performa buruk,” kata Martinez dilansir Mirror.

“Namun jangan salah, kami sangat menghormati Liverpool. Namun kami akan pergi ke Anfield dengan tujuan memperlihatkan kualitas kami sendiri. Mengalahkan United di Old Trafford merupakan hasil besar bagi kami, namun ada landmark lainnya di musim ini,” sambung Martinez.

Keyakinan tak ada lagi sindrom inferioritas juga ditularkan Martinez kepada anak buahnya. Kiper Everton, Tim Howard, menyadari Anfield merupakan tempat yang sulit untuk didatangi namun timnya tidak akan gentar sedikit pun.

“Kami tahu ini tempat yang sulit untuk bermain bukan hanya karena ini derby namun juga karena Liverpool bermain sangat bagus. Namun kami percaya diri. Kami antusias, kami pergi ke Old Trafford dan menang, kami mengalahkan Chelsea dan banyak hal berjalan bagus di pertandingan besar,” kata Howard.

“Efek psikologis dari kemenangan di Old Trafford sangat membantu kami karena dengan mengetahui itu [menang atas United] bukan pekerjaan mustahil telah memberi Anda kenyamanan bekerja di setiap harinya,” imbuhnya.

The Toffees boleh saja membukukan sejumlah catatan bagus saat menghadapi sejumlah tim papan atas liga musim ini, namun derby lawan Liverpool selalu menyajikan pertarungan sulit. Everton tidak pernah menang di Anfield sejak 1999 ketika gol Kevin Campbell menjadi penentu pertandingan yang diwarnai dengan diusirnya tiga pemain, termasuk kapten Liverpool Steven Gerrard.

Dalam sejarahnya, derby Merseyside selalu bertensi panas. Tidak ada kartu merah yang dikeluarkan lebih banyak dari yang dikeluarkan dalam derby Merseyside di liga. Pertemuan kali ini pun menjanjikan pertarungan sengit mengingat kemenangan akan membawa Everton menggeser Liverpool dari peringkat empat klasemen.

Liverpool tentunya tak ingin kehilangan posisi sekaligus kehilangan muka di hadapan pendukung mereka. Karena itulah manajer Liverpool, Brendan Rodgers, sangat mewaspadai pertemuan ini. “Pertandingan ini berarti segalanya, ini laga besar. Anda akan melihat dua tim yang ingin menonjolkan gaya permainan, dominasi bola dan pergerakan bola,” kata Rodgers dilansir Dailymail, Senin (27/1).

“Saya menyukai derby. Saya berharap kami bisa mengubah keuntungan bermain di kandang untuk memetik kemenangan dan itu akan memberi kami keunggulan empat poin atas Everton,” sambung Rodgers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya