SOLOPOS.COM - Striker Brazil, Neymar, mengaku butuh waktu untuk beradaptasi di Barcelona. DokJIBI/Solopos/Reuters

 

 

Striker Brazil, Neymar, akan kembali menjadi ujung tombak timnya saat menghadapi Uruguay pada semifinal Piala Konfederasi 2013 di Belo Horizontale, Kamis (27/6/2013) dini hari WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

BELO HORIZONTE – Brazil bersua dengan Uruguay dalam semifinal Piala Konfederasi 2013 di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, yang dihelat pada Kamis (27/6/2013) dini hari WIB.

 

Prediksi Solopos.com, laga dua kutub persepakbolaan Amerika Latin ini akan berlangsung sengit. Namun, Brazil yang tampil di depan pendukungnya jelas lebih diuntungkan. Karenanya, Brazil diprediksi akan menang dengan skor tipis 2-1.

 

Sebagaimana dihimpun dari situs antaranews.com, perseteruan Brazil dan Uruguay, sama-sama memunculkan aksi provokasi, bahkan aksi tipu muslihat karena kedua tim berburu kemenangan agar dapat melaju ke final Piala Konfederasi 2013.

 

Baik Brazil maupun Uruguay, juga Argentina menorehkan catatan sejarah laga berdarah-darah. Kali ini, di stadion Mineirao, pecinta bola sedunia menaruh asa bahwa kedua tim bakal menegakkan sportivitas olah raga.

 

Di kubu Uruguay, pelatih Oscar Tabarez siap menurunkan Diego Forlan. Pemain ini menjadi roh bagi penampilan La Celeste di berbagai pertandingan.

 

Tabarez seperti biasanya akan mengandalkan formasi 4-3-3 dengan memasang tiga serangkai “pencabut nyawa lawan “, yakni Diego Forlan, Luis Suarez, dan Edinson Cavani. Forlan bertanggungjawab penuh atas tajam tidaknya gempuran Uruguay.

 

Tidak bisa tidak, Uruguay wajib bertempur habis-habisan di lini tengah untuk memenangi laga melawan Brazil.

 

Pemain bertahan Selecao, Thiago Silva dan David Luiz bakal bekerja ekstra keras menghalau ancaman tiga serangkai Uruguay yang nota bene punya kecepatan dan kekuatan. Gempuran skuad Celeste terhadang oleh kecekatan penjaga gawang Julio Cesar, yang sarat pengalaman bertanding.

 

Cesar tidak sendiri. Ia dibentengi oleh Thiago Silva dan David Luiz untuk menghentikan laju Cavani dan Suarez dalam duel satu lawan satu.

 

Di bawah mistar gawang, Uruguay menurunkan Muslera. Pemain ini tidak jarang membuat kejutan di sebuah turnamen. Penampilannya gemilang -dalam laga di Afrika Selatan- kerap menangguk puja-puji. Ia membuat berbagai aksi penyelematan ketika Uruguay menghadapi Spanyol dan Nigeria.

 

Lini pertahanan Uruguay juga tidak luput dari ancaman serangan bertubi-tubi Brazil. Poros serangan Brazil ada di lini kedua, dengan mengandalkan tiga serangkai, Neymar, Oscar, Hulk. Scolari kemungkinan besar tetap menurunkan trisula ini di belakang Fred sebagai penyerang tunggal. 

 

Sebagai tuan rumah, Brazil bertekad memberi dan menggenapi fatwa bahwa jogo bonito (permainan indah) wajib membuahkan gol. Buat apa tampil indah, bila tidak mencetak gol. Ini kredo yang dianut oleh Luiz Felipe Scolari.

 

“Big Phil” bakal terus menambah amunisi di lini gelandang dalam menghadapi Uruguay. Sesudah absen melawan Italia, Paulinho bersiap turun bermain. Ia mencatatkan diri sebagai salah satu pemain yang melumasi mesin serangan Brazil.

 



Penampilan para pemain bintang Brazil kali ini tidak seganas masa Ronaldinho. Neymar memang menjadi pencetak gol terbanyak bagi Brazil. Hanya saja, Uruguay lebih terkonsentrasi kepada sosok Fred. Sesudah menjaringkan dua gol ke gawang Italia, striker Fluminense ini siap melahap bahkan tengah menjalani fase lapar gol.

 

Brazil juga punya Oscar. Penampilan gelandang Chelsea ini belum menunjukkan grafik peningkatan, terbukti ketika melawan Italia. Mungkin ia diserang kelelahan, setelah melakoni 60 pertandingan di Liga Inggris (Premier League) musim ini.

 

Uruguay memang berharap kepada tuah sejarah. Pada 1950,  Uruguay mengaramkan Brazil dengan 2-1. Uruguay keluar sebagai juara dunia.

 

Apakah kenangan 1950 yang lebih dikenal sebagai “Maracanazo” itu sekedar mengulang-ulang anggapan orang Yunani klasik mengenai waktu. Bagi mereka, orang hendaknya tidak menyerah kepada ilusi hanya memperoleh penghiburan. Nah, apakah kenangan Maracanazo sekedar ilusi untuk memperoleh sekedar penghiburan?

 

Head to Head Pemain



 

Luiz Gustavo vs. Diego Forlan

 

Sebagai pemain Bayern Muenchen, Luiz Gustavo menunjukkan penampilan prima ketika melakoni laga berskala besar. Penampilan apik Javi Martinez tidak lepas dari peran pemain Brazil ini. Ia juga mampu menjalin kerjasama komplet bersama Bastian Schweinsteiger. Lini tengah Muenchen begitu hidup.

 

Selama turnamen ini, Brazil punya gelandang bertahan berkelas dunia. Ini bersepadan dengan formasi Scolari yang kerap memakai 4-2-3-1.

 

Gustavo cepat membaca ancaman musuh, trengginas menutup pergerakan lawan, kuat dalam tekenl dan efisien melepas umpan. Pemain ini berhadapan dengan Forlan.

 



Forlan yang menyabet penghargaan Golden Ball di Piala Dunia 2010, menjaga kelenturan serangan Uruguay. Kreativitas dan pergerakan pemain ini bakal menyulitkan pertahanan Brazil. Ini seandainya Tabarez menurunkan Suarez dan Cavani.

 

Forlan membuka peluang bagi Uruguay untuk menjebol gawang Brazil. Dan Gustavo didaulat mengawal pergerakan Forlan. Boleh jadi, hasil dari pertandingan ini banyak ditentukan oleh duel antara keduanya.

 

Fred vs. Diego Lugano

 

Penampilan striker Fluminense ini banyak mengundang pertanyaan ketika Brazil melawan Meksiko dan Jepang. Kesangsian itu pupus, karena Fred mampu menjaringkan dua  gol ke gawang Italia.

 

Pemain berusia 29 tahun ini unggul dalam penyelesaian akhir. Ia telah mencetak 13 gol dalam 27 laga internasional. Fred sungguh membahayakan bila berada di kotak penalti lawan, karena ia punya kecepatan. Kekuatan dan pengambilan posisi yang tepat di area penalti lawan, bakal ditunjukkan Fred.



 

Untuk menghentikan ancaman Fred, Uruguay memasang Diego Lugano. Pemain berusia 32 tahun ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari lini pertahanan La Celeste. Ia membawa Uruguay menempati peringkat keempat dalam ajang Piala Dunia 2010 dan sukses di Copa America.

 

Lugano berpenampilan kokoh, kerapkali unggul dalam duel-duel udara. Menghadapi Fred, Lugano perlu membukti diri sebagai salahs seorang pilar di lini pertahanan Uruguay.

 

Neymar vs. Maxi Pereira

 

Tiga gol berkelas yang dilesakkan Neymar membungkam kritik yang dialamatkan kepada skuad asuhan Scolari ini. Pemain anyar Barcelona dengan banderol 57 juta euro ini bakal bersinar di planet sepak bola Eropa musim depan.

 

Ia terhadang oleh penampilan pemain yang kini membela Benfica, Maxi Pereira. Pemain berusia 29 tahun ini menerima kepercayaan penuh dari Tabarez. Ketangguhan dan ketahanan fisiknya memadai ditambah sikap pantang menyerah.

 

Di hadapan publik sendiri, Neymar menuai selaksa pujian. Pereira bakal menjadi batu ujian tersendiri bagi Neymar.

 

David Luiz vs. Luis Suarez

 

Dua pemain yang berlaga di Liga Inggris ini sama-sama mengukuhkan diri sebagai dua pemain bertalenta. Keduanya berperan bagi masing-masing timnya, keduanya juga tidak jarang mencetuskan masalah disiplin bagi timnya. Keduanya bakal terlibat dalam kontak fisik.

 

Luiz tampil brilyan menghalau laju serangan Italia. Pemain Brazil ini punya kemampuan dribel. Pemain belakang Chelsea ini terus menunjukkan ketenangan dan kedewasaan. Suarez sedapat mungkin memanfaatkan kelengahan Luiz.

 

Komentar pemain dan pelatih:

 

Penjaga gawang Brazil, Julio Cesar:

 

“Laga antara Brazil melawan Uruguay layaknya sebuah derbi. Banyak orang mengatakan pertandingan ini berlangsung sengit dibandingkan laga Brazil kontra Argentina.”

 

“Mereka (Uruguay) tampil percaya diri setelah memenangi Copa America. Brazil tampil kian baik di beberapa pertandingan. Mereka tentu akan melakukan berbagi perubahan ketika menghadapi kami.”

 

Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez:

 

“Pertandingan bakal berlangsung alot. Brazil tim yang diunggulkan karena bermain di kandang sendiri. Menarik dan menggairahkan manakala menghadapi mereka.”

 

“Sungguh merupakan kehormatan bagi seseorang bila dapat menghantar negaranya merebut gelar Piala Dunia. Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti.” 

 

Prakiraan susunan pemain:

 

Brazil (4-2-3-1):

 

Cesar (penjaga gawang), Marcelo, Luiz, Thiago, Alves, Gustavo, Hernanes, Neymar, Oscar, Hulk, Fred

 

Pemain cadangan:

 

Jefferson, Dante, Bernard, Luis, Jo, Fernando, Lucas

 

Uruguay (3-4-1-2):

 

Muslera (penjaga gawang), Godin, Lugano, Caceres, Fereira, Arevalo, Goncalez, Rodriguez, Forlan, Suarez, Cavani.

 

Pemain cadangan:

 

Castillo, Gargano, Pereira, Ramirez, Silva, Hernandez, Coates

 

Prediksi tiga besar:

 

* Brazil 3-1 Uruguay (23,29 persen)

 

* Brazil 2-1 Uruguay (16,21 persen)

 

* Brazil 1-2 Uruguay (  8,79 persen)

 

Head to Head

 

Kualifikasi Piala Dunia – Conmebol (WCQ)  6 Juni 6, 2009   Uruguay 0 – Brazil 4    

 

Kualifikasi Piala Dunia – Conmebol (WCQ)   21 Nov, 2007     Brazil 2 – Uruguay 1     

 

Copa America (CA)     10 Juli 2007   Uruguay 6 – Brazil 7    

 

Lima laga terakhir

 

Brazil

 

22 Juni 2013    Italia 2 – Brazil 4    FCC

 

  9 Juni 2013    Brazil 2 – Meksiko 0    FCC

 

15 Juni 2013    Brazil 3 – Jepang 0    FCC

 

  9 Juni 2013    Brazil 3 – Prancis 0    FR

 

  2 Juni 2013    Brazil 2 – Inggris 2    FR

 

Uruguay

 

23 Juni 2013    Uruguay 8 – Tahiti 0    FCC

 

20 Juni 2013    Nigeria 1 – Uruguay 2    FCC

 

16 Juni 2013    Spanyol 2 – Uruguay 1    FCC

 

12 Juni 2013    Venezuela 0 – Uruguay 1    WCQ

 

  5 Juni 2013    Uruguay 1 – Prancis 0    FR

 

Pemain andalan kedua tim:

 

Brazil

 

Neymar

 

Posisi: Striker

 

Nomor punggung:     10

 

Pemain rekrutan anyar Barcelona ini punya segudang talenta sebagai pemain brilyan, utamanya dalam skil perorangan untuk menunjang ketajaman lini depan Brazil.

 

Neymar diharapkan terus bersinar di planet bola dunia. Uruguay perlu ekstra hati-hati dan ekstra cermat merespons pergerakan Neymar. 

 

Uruguay

 

Luis Suárez

 

Posisi: Striker

 

Nomor punggung:  9

 

Striker berusia 26 tahun ini telah menulis sejarah di buku Liverpool sebagai pemain andalan. Bersama Edinson Cavani, tentu Suarez menjadi momok bagi pertahanan Brazil. Pergerakan Suarez bukan tidak mungkin merepotkan pemain belakang Selecao.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya