SOLOPOS.COM - Ilustrasi Barcelona versus Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Ilustrasi Barcelona versus Bayern Munich. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

BARCELONA–Barcelona menanggung beban berat untuk mengejar defisit empat gol dari Bayern Munich. Misi itu terbilang mustahil. Namun bukankah bola itu bundar?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kekalahan telak 0-4 di Allianz Arena pada leg pertama semifinal Liga Champions, masih menyisakan kegelisahan mendalam bagi pendukung Barca. Hasil itu memaksa Lionel Messi dkk harus berkerja ekstra keras untuk meraih kemenangan jumbo pada leg kedua di Nou Camp, Kamis (2/5) dini hari WIB, demi meloloskan diri ke partai puncak di Wembley.

Secara logika, Barcelona sepertinya tidak akan mungkin mengejar ketertinggalan tersebut. Tapi tidak ada yang tak mungkin di lapangan hijau. Prinsip tersebut menjadi pijakan kuat bagi pasukan Tito Villanova ketika menjamu raksasa Bundesliga, Kamis nanti.

“Mustahil  sebuah kata yang hanya digunakan pria lemah agar bisa hidup dengan mudah di dunia mereka, mereka tidak berani untuk mengeksplorasi kekuatan mereka yang harus diubah,” urai bek Barcelona, Dani Alves, dilansir AS, Selasa (30/4).

“Mustahil bukan fakta, tapi pendapat. Mustahil bukan deklarasi, itu adalah sebuah tantangan. Mustahil adalah potensi. Mustahil bersifat sementara. Impossible is nothing!,” urai Alves.

Barcelona tidak perlu jauh-jauh untuk menggali inspirasi comeback luar biasa di fase knock out Liga Champions. Blaugrana, julukan Barcelona, bisa belajar dari rivalnya di Spanyol, Deportivo La Coruna yang menyingkirkan AC Milan secara dramatis di perempat final Liga Champions 2003/2004. Saat itu, Super Depor dibantai Milan dengan skor 0-4 di Italia pada leg pertama namun bisa membalas dengan agregat kemenangan 5-4 di Riazor, untuk lolos ke semifinal.

Lantas siapakah pemain Barcelona yang diharapkan menjadi juru selamat? Siapa lagi selain Lionel Messi. Pemain berjuluk La Pulga dalam kondisi tidak bugar ketika bertarung di Allianz Arena. Penampilan standar Messi dan matinya sihir Andres Iniesta di Allianz Arena membuat Barca hanya dua kali melakukan tembakan ke arah gawang Manuel Neuer. Usaha Barca mencatat 63 persen penguasaan bola pun berakhir sia-sia.

Namun Messi sudah siap bertempur kembali. Akhir pekan lalu, Messi yang turun dari bangku cadangan mampu menjadi inspirator tim Catalan menahan imbang Athletico Bilbao dengan skor 2-2 di panggung La Liga.

Pemain terbaik dunia itu bisa menduplikasi ketajamannya ketika menceploskan lima gol kejala klub Jerman, Bayer Leverkusen, untuk menang 7-1 di babak 16 besar Liga Champions di Nou Camp, musim lalu. Perlu diingat pula, Messi pernah menyumbang dua gol untuk mengatar Barca menggempur Bayern dengan skor 4-0 di perempat final Liga Champions 2008/2009. Total, Messi telah menggelontorkan 12 gol ke gawang tim-tim Jerman.

Dalam sejarah kompetisi milik UEFA, hanya tiga klub yang bisa bangkit dari defisit empat gol. Dan pelatih Bayern, Jupp Heynckes, pernah menjadi korban dari salah satu  kejadian dramatis itu. Tim yang dibela Heynckes, Borussia Moenchengladbach, menekuk Real Madrid dengan skor 5-1 di leg pertama putaran ketiga Piala UEFA 1985/1986. Namun mereka akhirnya kalah 0-4 ketika bermain di markas raksasa Spanyol itu.

“Itu momen terburuk dalam karierku. Saya tidak ingin menjadi manajer sepak bola dalam waktu lama,” kenang Heynckes, dilansir Reuters.

Di Nou Camp, Heynckes kemungkinan besar tidak akan menurunkan kapten Philipp Lahm, sentral bek Dante dan playmaker Bastian Schweinsteiger yang berisiko terkena hukuman akumulasi kartu kuning. Sebab, jika sampai menerima kartu kuning di Nou Camp, maka mereka tidak akan bisa bermain di laga final di Wembley.

Prakiraan Starting XI:
Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Daniel Alves, 3-Gerard Pique, 15-Marc Bartra, 21-Adriano; 6-Xavi, 16-Sergio Busquets, 8-Andres Iniesta; 17-Pedro, 10-Lionel Messi, 7-David Villa

Bayern Munich: 1-Manuel Neuer; 21-Philipp Lahm, 17-Jerome Boateng, 4-Dante, 27-David Alaba; 31-Bastian Schweinsteiger, 8-Javi Martinez; 10-Arjen Robben, 25-Thomas Mueller, 7-Franck Ribery; 9-Mario Mandzukic

Wasit: Damir Skomina (Slovenia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya