Solopos.com, JAKARTA -- Istana Kepresidenan mengklaim tak terkait dengan teknis lelang motor Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam konser amal pekan lalu yang diwarnai prank. Seorang pemenang lelang motor tersebut ternyata melakukan "prank" lantaran tak mampu membayarnya.
"Itu kan sudah diserahkan kepada panitia. Panitia melelang. Nah dalam pelelangan itu menjadi masalah, karena menjadi masalah panitia menjadi tanggung jawab. Begitu, bukan Istana, bukan Presiden," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Donny Gahral saat dikonfirmasi, Jumat (22/5/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Bocah Balita Umur 2 Tahun di Salatiga Positif Covid-19
Pekan lalu, MPR bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar konser amal bertajuk Berbagi Kasih Bersama Bimbo. Dalam konser virtual tersebut, motor listrik Gesits bertanda tangan Jokowi dilelang.
Di situlah awal terjadinya prank dalam lelang motor Gesits Jokowi tersebut. Lelang motor tersebut kemudian dimenangkan oleh M. Nuh dengan harga Rp2,55 miliar.
21 Pasien Positif Covid-19 di Salatiga dari Klaster Blondo Celong
M Nuh mengaku sebagai pengusaha dari Kampung Manggis, Jambi. Namun, belakangan dia diketahui merupakan buruh harian harian asal Jambi, dan tidak mampu menembus motor lelang tersebut.
Adapun Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan bahwa panitia penyelenggara konser amal virtual tidak mempermasalahkan mundurnya M Nuh.
Sidang Isbat: Idulfitri 1 Syawal 1441 H Jatuh Pada 24 Mei 2020
Tak Merasa Dirugikan
Meski publik menyebutnya sebagai prank, dia merasa tak ada yang dirugikan M Nuh sebagai pemenang lelang motor listrik Gesits Presiden Jokowi.
"Kami sendiri merasa tidak ada masalah tidak ada yang dirugikan. Karena peminat motor listrik warna merah dengan tanda tangan Presiden banyak yang minat. Dan banyak yang ingin jadikan kenangan," jelasnya dalam konferensi pers di BNPB siang ini, (22/5/2020).
Pemerintah Minta Maaf Belum Bisa Atasi Covid-19 di Indonesia
Seperti diketahui, dalam lelang motor Gesits Jokowi, prank terjadi saat M Nuh mengalahkan Gabriele Mowengkang. Nama terakhir adalah seorang pengusaha Manado yang mengajukan penawaran Rp2,5 miliar. Nuh juga mengalahkan Maruarar Sirait Rp2,2 miliar dan Warren Tanoesoedibjo Rp1,550 miliar.
Setelah kontroversi pemenang lelang motor itu, panitia memutuskan Warren Tanoesudibjo menjadi pemenang membeli motor listrik tersebut. Warren merupakan anak Bos MNC Group Hary Tanoesudibjo.