SOLOPOS.COM - Pesawat Sriwijaya Air (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Pesawat Sriwijaya Air (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO – Kasus pemukulan terhadap seorang pramugari pesawat Sriwijaya Air, Nur Febriani, 31 yang dilakukan Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi, harus menjadi pelajaran, bukan hanya oleh pejabat, namun juga masyarakat pada umumnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Peristiwa pemukulan itu bermula saat Febriani meminta Zakaria, untuk mematikan telepon selulernya ketika berada di dalam pesawat. Namun Zakaria justru emosi dan marah-marah kemudian memukul pramugari tersebut. Nur Febriani pun melaporkan kasus ini pada polisi yang berujung pada ditetapkannya Zakaria sebagai tersangka.

Sikap Zakaria sebagai seorang pejabat itu dinilai arogan dan tidak patut ditiru. Salah satu pendengar SOLOPOS FM, Suyu menyampaikan, kasus ini menunjukkan masih adanya pejabat yang menganggap dirinya adalah raja kecil yang ucapannya harus didengar dan dituruti.

“Jika salah dan diingatkan, tidak bersikap legowo, tapi malah berbalik mencari alasan & menyalahkan orang lain,” tambahnya.

Disisi lain, ketidakpatuhan Zakaria mematikan telepon seluler saat berada di dalam pesawat ini juga amat disayangkan. Salah satu pendengar, Anant dari Colomadu mengatakan, “Untuk regulasi, selain peringatan atau teguran, sebaiknya juga divisualisasikan dalam bentuk tayangan terhadap dampak buruk, jika terjadi pelanggaran penggunaan alat-alat yang mengganggu navigasi penerbangan.”

Pengamat penerbangan Alvin Lie, mengatakan dalam sebuah penerbangan, ketika pintu sudah tertutup dan pesawat mulai bergerak, pilot sudah mulai melakukan setting komunikasi dan navigasi pesawat, yang menggunakan sinyal radio. Oleh karena itu, seluruh penumpang dan awak pesawat, dilarang menggunakan perangkat-perangkat komunikasi seperti telepon seluler, karena dapat mengganggu komunikasi navigasi.

“Ini untuk keselamatan seluruh penumpang yang ada di pesawat. Bagi penumpang yang tidak mematuhi aturan-aturan dalam penerbangan tersebut, bisa dipidanakan,” kata Alvin Lie dalam sesi Dinamika 103 SOLOPOS FM Jumat (7/6/2013).

Menurut Alvin, “Perlu ada sosialisasi lagi soal pasal-pasal keselamatan penerbangan, khususnya penggunaan telepon seluler di pesawat.” Menanggapi insiden pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air tersebut, Alvin mendukung langkah Sriwijaya Air untuk melanjutkan ke jalur hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya