SOLOPOS.COM - Berkas prakiraan awal musim kemarau 2016. (Bmkg.go.id)

Prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah menyebutkan ancaman kemarau basah yang bakal melanda Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah mengimbau warga Jateng mewaspadai kemarau basah karena berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir serta tanah longsor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hujan pada musim kemarau [kemarau basah] akibat fenomena La Nina ini diperkirakan terjadi hingga Agustus 2016 sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat,” kata Kepala Stasiun BMKG Jawa Tengah Tuban Wiyoso di Semarang, Selasa (19/7/2016). Prakiraan cuaca tersebut disampaikan Tuban pada Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Musim Kemarau dan Evaluasi Penanganan Bencana di Provinsi Jateng yang dilaksanakan di Kantor BPBD Jateng.

Menurut dia, berdasarkan pengamatan BMKG diketahui bahwa di Jateng diperkirakan masih banyak terjadi hujan karena dipengaruhi air pasang di daerah Samudera Hindia sedang tinggi sehingga masih memengaruhi intensitas hujan. Ia mengungkapkan bahwa pada Juli 2016 masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang, sampai tinggi, tetapi memasuki Agustus 2016 diperkirakan mulai menurun meskipun masih ada potensi terjadi hujan.

“Intensitas hujan tinggi masih berada di daerah Jateng bagian tengah, bagian selatan barat, dan sedikit bagian utara,” ujarnya.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah mengaktifkan kembali sejumlah posko banjir guna mengantisipasi dampak buruk anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. “Posko-posko banjir di daerah yang punya pengelola sumber daya air, kami aktifkan kembali untuk mengantisipasi anomali cuaca,” kata Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budhie Yuwono.

Menurut dia, pengaktifan kembali posko banjir yang baru saja ditutup pada akhir Maret 2016 atau berakhirnya musim hujan itu merupakan tindakan strategis dari jajaran Dinas PSDA Jateng untuk memantau sekaligus mengidentifikasi pascakejadian banjir di sejumlah daerah. “Dengan posko banjir yang diaktifkan itu, kami sudah perintahkan untuk melakukan walk true ulang guna mengantisipasi banjir pada musim hujan kedepan,” ujarnya.

Dengan kondisi anomali cuaca seperti ini, lanjut dia, maka kesiapan jajaran Dinas PSDA Jateng dalam mengantisipasi dampak banjir harus lebih strategis. “Kalau ada tanggul-tanggul sungai yang kritis harus kami perkuat karena dengan adanya anomali cuaca seperti ini jika tidak ada usaha ekstra, khawatirnya terjadi banjir yang lebih besar lagi,” ujarnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya