SOLOPOS.COM - Tim gabungan Pemkab Klaten saat berpatroli di Rawa Jombor Krakitan, Bayat, Sabtu (5/6/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN– Jajaran Kodim 0723/Klaten turut proaktif mengawal program revitalisasi Rawa Jombor di Bayat Klaten tahun 2021. Sejauh ini, prajurit TNI bersama tim revitalisasi lainnya terlibat dalam sosialisasi hingga tahap pengangkatan karamba dari Rawa Jombor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah menyiapkan dana senilai Rp50 miliar guna merevitalisasi Rawa Jombor Klaten. Selain dikeruk sedimentasinya dan membangun fasilitas di sekitar rawa, revitalisasi ditujukan mengembalikan fungsi Rawa Jombor, seperti pengairan dan pengendali banjir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sosialisasi revitalisasi Rawa Jombor juga sudah dilangsungkan di pendapa Pemkab Klaten, Rabu (16/6/2021). Dasar pelaksanaan sosialisai, yakni Surat Keputusan (SK) Bupati Klaten No.17/338 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Penataan dan Pengembangan Rawa Jombor.

Baca juga: Sedih, 12 ASN di Klaten Meninggal Dunia karena Covid-19

“Ya, kami terlibat dalam komunikasi sosial (komsos) di lapangan bersama tim lainnya. Dari Kodim ada 10 personel yang diterjunkan. Selain sosialisasi, kami juga terlibat dalam pematokan yang menandai dimulainya penertiban dan pengangkatan karamba,” kata Dandim 0723/Klaten, Letkol (Inf) Joni Eko Prasetyo, saat ditemui wartawan di kompleks Setda Klaten, Rabu (21/7/2021).

Pemanfaatan Karamba

Joni mengatakan hasil pemantauan yang dilakukan prajurit TNI disimpulkan masih ada masyarakat /pelaku usaha di Rawa Jombor yang belum paham tentang revitalisasi Rawa Jombor.

Hal itu seperti masih adanya pemanfaatan karamba di Rawa Jombor di waktu mendatang. Selain itu, wisatawan/pengunjung masih bisa menikmati kuliner dengan menumpang perahu berkeliling di Rawa Jombor.

Baca juga: Meninggal Selisih 2 Jam, Pasutri di Glagahwangi Klaten Dimakamkan Satu Liang Lahad

“Ada yang mempertanyakan sesuatu [di lapangan]. Bahwa alokasi karamba di Rawa Jombor itu mencapai lima persen atau delapan hektare. Jadi, tetap ada karamba tapi ditata ulang. Sifatnya kelompok [bukan perorangan]. Setelah terbangun, plasa kuliner memang di daratan. Tapi, wisatawan masih bisa makan di atas perahu sambil mengelilingi Rawa Jombor,” katanya.

Dandim mengatakan tahap pertama revitalisasi Rawa Jombor dimulai dengan pengangkatan karamba. Di Rawa Jombor terdapat kurang lebih 1.000 karamba milik warga.

“Sedimentasi yang diangkat untuk karamba dan untuk pelabuhan [di tahap awal],” katanya.

Baca juga: Deal! Pengusaha Perahu Rawa Jombor Klaten Sepakati Poin Ini Demi Keselamatan Penumpang

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan revitalisasi Rawa Jombor bakal memberikan dampak positif bagi masyarakat Klaten di waktu mendatang. Hal itu disampaikan saat Sosialisasi Revitalisasi Rawa Jombor di pendapa Pemkab Klaten, Rabu (16/6/2021).

“Kami serius melakukan revitalisasi. Memposisikan sebenarnya Rawa Jombor untuk menampung air hujan sebagai irigasi persawahan di sekitarnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya