SOLOPOS.COM - Pasangan Capres Cawapres Nomor urut 2 Joko Widodo (kedua kiri) bersalaman dengan Pasangan Cawapres Nomor urut 2 Hatta Rajasa (kiri), Pasangan Capres Nomor urut 1 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan pasangan Cawapres nomor 2 Jusuf Kalla seusai mengikuti debat final Capres Cawapres di Jakarta, Sabtu (5/7/2014) lalu. (Rahmatulah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Lain lembaga survei lain pula hasilnya. Menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dua hari menuju Pilpres 2014, tingkat elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) masih tidak bisa mengalahkan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Survei yang dilakukan pada Rabu-Sabtu (2-5/7/2014) tersebut memperlihatkan tren terbalik, bahwa untuk pertamakalinya selisih antara keduanya kembali menjauh. Jokowi-JK memperoleh 47,80%, sedangkan Prabowo-Hatta meraih 44,20%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selisih elektabilitas kedua capres kembali membesar menjadi 3.6%, setelah sebelumnya pada akhir Juni selisihnya hanya 0,5%,”kata peneliti LSI, Fitri Hari, di Kantor LSI, Jakarta, Senin (7/5/2014).

Pada survei 25-29 Juni yang publikasinya terhalang kendala teknis, LSI mencatat keduanya hanya berselisih 0,5%. Jokowi-JK meraih 43,5%, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 43%.

Menurut Fitri, beberapa faktor yang menyebabkan selisih kembali membesar pada pekan terakhir menjelang Pilpres 9 Juli 2014 adalah efek relawan, efek debat capres-cawapres, serta manuver dan gebrakan kampanye Jokowi-JK yang lebih terlihat dibandingkan Prabowo-Hatta di akhir masa kampanye.

“Analisa kami, efek relawan Jokowi-JK mempengaruhi perolehan ini. Dengan menguatnya segmen wong cilik akibat program door to door ajakan ke TPS, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, yang dikerjakan relawan dan 11 provinsi, dengan rata-rata 500.000 sampai sejumlah pemilih di tiap provinsi,”jelasnya.

Selain itu, dukungan artis dan selebriti di sosial media dengan gerakan Akhirnya Memilih Jokowi juga turut mendongkrak perolehan suara. Ditambah, program konkret Jokowi-JK berupa janji 3 Peraturan Presiden, lima kontrak politik dengan rakyat, dan 9 program nyata yang dipublikasi massif, terutama lewat publikasi langsung.

Survei nasional ini menggunakan metode tatap muka menggunakan kuesioner dengan melibatkan 2400 responden di seluruh Indonesia. Adapun, survei ini dilengkapi riset kualitatif berupa focus group discussion, in depth interview, dan media analisis dengan margin of error hingga 2%.

Lembaga survei yang dimiliki Denny J.A. yang diketahui mendukung pemenangan Jokowi-JK tersebut mengaku pembiayaan bersumber dari dana CSR yang memang disediakan perusahaan berbentuk PT seperti LSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya