SOLOPOS.COM - Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu (JIBI/Solopos/Antara/Feny Selly)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, memantapkan dukungan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pilpres 2014 ini.

Ryamizard yang mengaku sempat golput ini akhirnya menggunakan hak pilih dan dukungannya untuk Jokowi-JK karena beberapa alasan. Alasan utama, ia ingin menjadi seorang penyeimbang antara pasangan Jokowi-JK dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebab menurutnya, jumlah jenderal purnawirawan TNI lebih banyak yang bergabung dan mendukung ke kubu Prabowo-Hatta. Hal inilah yang membuat Ryamizard Ryacudu muncul di kubu Jokowi-JK dengann harapan menjadi penyeimbang.

“Teman saya di Pak Prabowo itu banyak, ada satu kompi lebih. Alasan utamanya keseimbangan, ingin menjadi penyeimbang, dan saya sudah salat istikharah,” kata Mizard di Jakarta, Jumat (4/7/2024).

Sebelum melaksanakan salat istikarah, jenderal bintang empat ini mengaku sempat kebingungan dalam menentukan pilihan. Sebab ia memiliki hubungan yang sangat dekat baik dengan Prabowo maupun dengan Megawati Soekarnoputri.

Ia mengnggap Prabowo adalah saudara, bukan sekedar teman dekat. Kedekatan mereka terjalin saat masih sama-sama aktif di militer. Sementara dengan Megawati, Mizard mengaku kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuanga itu seperti hubungan antara kakak dan adik kandung.

Sementara di sisi lain, ia tidak bersedia untuk kembali golput pada Pilpres 2014 ini. Sebab menurutnya golput adalah sebuah sikap yang justru mencederai sistem demokrasi, yang kini tengah berkembang di Indonesia.

“Pada 2009 saya golput. Waktu itu saya belum bisa dan tidak suka berpolitik. Tapi saya dengar ceramah masalah demokrasi, pemilu kan demokrasi. Kalau tidak milih saya cacat demokrasi. Sebetulnya susah, tapi saya harus putuskan, pilih nomor 2” ujarnya.

Ia menegaskan, dukungan yang diberikan kepada Jokowi-JK sama sekali tidak bersifat transaksional. Ryamizard juga mengaku tidak dijanjikan jabatan atau imbalan apapun jika pasangan tersebut menang pada Pilpres 2014 nanti.

“Tidak pernah [dijanjikan jabatan]. Saya kan tidak pernah ikut kampanye, jurkam, tidak pernah. Jabatan itu bukan nomor 2, nomor 20,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya