SOLOPOS.COM - Fadli Zon (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 telah memasuki masa tenang hingga pencoblosan 9 Juli 2014 mendatang. Namun, suasana di ruang sosial media tampaknya masih cukup memanas.

Dua Timses Prabowo-Hatta, Fadli Zon dan Fahri Hamzah nampak masih berkomentar pedas. Setelah diumumkan Minggu-Selasa (6-8/7/2014) jadi masa tenang keduanya masih menyerang pasangan capres nomor urut dua, Jokowi-JK.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fadli Zon sebelum mengunggah foto-foto kampanye bersama artis, berkicau tentang lafaz doa Jokowi dalam penutupan debat capres edisi terakhir, Sabtu (5/7/2014). Fadli membagikan pesan dari Ridwan Saidy yang menyebut pengucapan Jokowi tidak tepat.

Sebelumnya, Fadli Zon mengkritisi pengucapan Kalpataru dan Adipura. “Soal Kalpataru dan Adipura esensi sama. Jakarta tak dapat Adipura di masa Jokowi. Artinya apa? Ya tak berprestasi. Gitu aja repot,” serang Fadli lewat Twitter, Senin (7/7/2014).

Pada 2014 memang tidak ada kota di Jakarta yang memenangi Adipura untuk kategori kota metropolitan. Sedang pada 2013, Gubernur Jokowi menerima Adipura karena empat kota di DKI Jakarta memenangi kompetisi yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup itu.

Lebih lanjut Fadli Zon mengaku memiliki segudang kebohongan Jokowi. “Apakah Jokowi bohong lagi? Saya sudah punya lumayan banyak daftar kebohongannya. Jangan sampai nambah lagi,” katanya.

Waketum Gerindra ini kemudian menyerang cawapres pasangan Jokowi, Jusuf Kalla. “Apakah selama menjabat Wapres, JK bersih? Tak cawe-cawe proyek termasuk untuk saudara-saudaranya? Yang bener ah,” tuding Fadli.

“Saya bicara apa adanya. Bukan fitnah. Juga pakai nama jelas, asli. Kalau fitnah, ya tuntut dong,” tantangnya.

Dia kemudian mengkritik kembali penjualan Indosat. Juga program Jokowi yakni Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, dan lainnya. “Yang lebih bahaya dari mafia adalah orang yang menjual aset negara dengan harga murah. Dan di balik itu pasti dapat komisi dari hasil jual murah itu. Mafia Gas Tangguh, Mafia Satelit, Mafia Kartu Pintar dan Kartu Sehat dan banyak mafia lainnya,” katanya.

“Capres Petugas Partai tgl 9 Juli 2014 akan lapor pada majikannya, “Maaf saya belum berhasil mengalahkan Macan Asia,” sesumbar Fadli Zon menutut kultwitnya.

Kicauan Fahri Hamzah

Lain Fadli, lain lagi Fahri Hamzah. Fahri justru menyerang media-media yang disebutnya telah berpihak pada Jokowi-JK. Fahri menyebut memasuki minggu tenang ini, Metro TV justru tidak tenang.

Fahri menyebut ajakan Metro TV lewat lagu racikan Eka Gustiwana terlalu didominasi pendukung Jokowi. Sementara Prabowo-Hatta hanya diberi ruang sedikit. “Dalam tayangan nya digambarkan berkata “Gebrak. .gebrak..Gebrak. ..”..gambarkan ketegasan. #SeranganFajarJKWJK,” kicaunya.

Fahri juga mengkritisi cara Metro TV meliput Jokowi yang sedang umrah. Menurutnya ini memberi penegasan bagi mereka yang meragukan keislaman Jokowi. “Tapi, apapun yg dilakukan MetroTV dapat dimengerti. TV milik bos Nasdem ini Sedang usaha. ..#SaveMetroTV,” katanya.

Bukan hanya Metro TV, Fahri juga menyerang Tempo dan Kompas. Fahri menyebut Tempo sedang melakukan usaha terakhir untuk menakuti pemilih. “#OborRakyat bekerja senyap. #OborTempo dan #OborMetro bekerja gegap gempita,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya