SOLOPOS.COM - Mantan Ketua Tim Investigasi Gabungan Pencari Fakta (youtube)

Solopos.com, JAKARTA – Sebuah video rekaman pernyataan mantan Ketua TGPF, Hernawan Sulistyo bikin heboh Youtube. Pasalnya Hernawan dengan suara lantang membeberkan sejumlah temuan. Salah satu pernyataanya menyebut Prabowo pernah tinggal kelas di Akabri gara-gara pernah menggebuki SBY.

Mantan Ketua Tim Investigasi Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Hermawan Sulistyo menyebut SBY pernah digebuki Prabowo Subianto saat di Akabri. Hal ini yang menurutnya membuat Prabowo harus tinggal kelas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Hermawan itu terekam dalam video tanggal 3 Juli 2014 pada acara diskusi yang diselenggarakan oleh Imparsial. Pantauan Solopos.com, video itu jadi yang terpopuler di Youtube untuk regional Indonesia dengan penonton mencapai 159.596.

Dalam video tersebut, Hermawan mengungkap banyak hal, mulai dari fakta-fakta temuan Tim Investigasi Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998. Profesor riset dari LIPI Hermawan Sulistyo memang mantan Ketua TGPF.

Setelah berkisah tentang fakta kerusuhan Mei 1998 dan penculikan sampai soal pembentukan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Hermawan pun menyinggung Pilpres 2014. Berikut penggalan pernyataanya;

Pertanyaannya kenapa, soal SBY ini tadi, kenapa ke Jokowi nggak, ke Prabowo malu-malu. Anda tidak tahu bahwa SBY itu pernah digebuki Prabowo waktu di Akmil, di Akabri waktu itu. Kenapa tidak ada orang yang bertanya dalam catatan biodatanya Prabowo, harusnya lulus tahun 1973 kenapa lulusnya tahun 1974, ini nggak ada orang yang nanya. Katanya Prabowo pinter kok nggak naik kelas, berarti ada yang lain, ya itu tadi gebukin SBY. 

Jadi ada Prabowo, Ryamizard, Yuddy, sama ada satu lagi empat orang, saya lupa, itu kabur ke Jakarta karena ada acaranya Titiek, lagi pacaran waktu itu, balik ke sana ketahuan. Dihukum sama gubernur, gubernurnya itu bapaknya Ani Yudhoyono namanya Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, gubernur Akabri-nya.

Nah ketika mereka tahu kok ada yang tahu, satu-satunya yang tahu adalah SBY karena dia diajak nggak mau. Akhirnya Senin habis dimaranhin, hari Minggu ketangkep, Senin dimarahin, Senin malamnya mereka tanya-tanya sampai bonyok-bonyok.

Ini background kenapa nggak mungkin Prabowo ke sana meskipun kemudian besannya di sana, akhirnya dia dukung tapi nggak terang-terangan. Ini masalah gengsi. Dulu digebukin kok sekarang gengsi. 

[Video] http://www.youtube.com/watch?v=5N71X0WK8Ts

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya