SOLOPOS.COM - Gambaran sosok Pangeran Diponegoro. (Wikimedia.org)

Solopos.com, JAKARTA — Lama tak muncul di publik, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tiba-tiba mem-posting foto tengah melihat keris Pangeran Diponegoro di Museum Nasional, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020) malam. Tak berselang lama, anggota DPR yang juga politikus Partai Gerindra Fadli Zon, mengunggah gambar setema.

Fadli Zon mengunggah foto Presiden ke-1 RI Soekarno yang tengah pidato dengan latar Pengeran Diponegoro dan Tuanku Imam Bondjol. Bedanya, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu mengunggah foto saat melihat keris Kiai Nogo Siluman di Instagram. Sedangkan, Fadli Zon mem-posting foto Bung Karno di Twitter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam postingan fotonya, Prabowo tampak memakai baju safari berwarna putih dan memakai masker. Kontestan Pilpres 2014 dan 2019 itu, tampak sedang memperhatikan keris peninggalan Pangeran Diponegoro yang ditaruh di dalam lemari kaca.

Jitu Selamatkan Hubungan dari Ancaman Medsos

Prabowo terlihat serius mengamati keris lekuk sembilan yang berwarangka emas. "Pusaka Keris Peninggalan Pangeran Diponegoro yang disimpan di Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat." Demikian seperti ditulis di akun Instagram Prabowo, Senin (23/11/2020) malam.

Sekitar 3 jam kemudian, Fadli Zon memposting foto Soekarno sedang berpidato di akun Twitter @fadlizon. Dia menyinggung pidato Bung Karno pada sidang KNIP pada Maret 1947.

Menurutnya, pada saat pidato itu Bung Karno berlatar foto dinding dua orang pahlawan nasional yang berasal dari unsur ulama, Tuanku Imam Bondjol dan Pangeran Diponegoro.

Smartwatch Tak Mesti Persegi, Ini Alternatifnya…

"Bung Karno pidato dlm sidang KNIP, Maret 1947. Foto dinding ketika itu adalah pahlawan nasional ulama Tuanku Imam Bondjol n di sisi lain Pangeran Diponegoro. Dua2nya besorban n berjubah. Fakta sejarah," tulisnya di akun Twitter.

Kritik Aparat TNI

Fadli Zon sendiri cukup keras mengkritik sikap aparat TNI yang belakangan ini melakukan aksi sweaping baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, TNI, khususnya Kodam Jaya, telah melanggar tugas pokok dan fungsi dengan mencabut baliho tersebut.

Kodam Jaya melakukan aksi sweaping baliho dan spanduk Habib Rizieq karena mengklaim upaya penertiban yang tidak bisa dilakukan oleh Satpol PP dan aparat kepolisian. Oleh sebab itu, tentara turun tangan.

Ini 10 Tips Fengsui Bikin Toko Makin Ramai

Sejak kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air, publik heboh dari mulai penyambutan dan sejumlah acara yang dihadiri kerumunan massa. Bahkan, Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria sempat dipanggil Polda Metro Jaya untuk diminta klarifikasi atas acara yang digelar FPI.

Anies Baswedan sendiri sempat memposting foto saat membaca buku berjudul How Democracies Die atau Bagaimana Demokrasi Mati. Postingan itu sendiri sempat membuat heboh dunia maya, karena dikait-kaitkan dengan sejumlah peristiwa di belakangan ini.

Apakah postingan Prabowo dan Fadli Zon ini terkait dengan fenomena itu?

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya