SOLOPOS.COM - Mobil jenazah membawa perawat RSUD Bung Karno Solo yang meninggal dalam kondisi hamil dan positif corona, Minggu (1/8/2021). (Istimewa0

Solopos.com, SOLO — Perawat RSUD Bung Karno (RSBK) Solo yang sedang hamil tujuh bulan meninggal dunia setelah terpapar virus corona, Minggu (1/8/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya dengan usia kehamilan 31 pekan. Perawat bernama Dyah Ayu Kusumasari itu baru berusia 25 tahun. Dyah menjadi perawat ke-11 yang meninggal selama pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 di Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dyah Ayu menjadi perawat ke-11 yang meninggal selama pandemi. Perinciannya, tahun lalu tujuh orang dan tahun ini empat orang,” kata Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto, kepada Solopos.com melalui layanan perpesanan Whatsapp, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Innalillahi, Perawat RSUD Bung Karno Solo Yang Tengah Hamil Meninggal Positif Corona

Ekspedisi Mudik 2024

Terpisah, Kasi Keperawatan RSBK, Suharmanto, mengaku tidak mengetahui dari mana perawat RSUD tersebut tertular virus corona hingga meninggal dunia itu. Sebelum meninggal Dyah Ayu bertugas di lantai V yang merupakan bangsal rawat inap pasien bukan Covid-19.

Dyah mulai menjalani perawatan karena positif Covid-19 dengan kehamilan 31 pekan (kurang lebih 7 bulan) pada 24 Juli 2021 pukul 00.47 WIB. Karena mengalami sesak napas, dokter penanggung jawab pasien di RSBK merujuk Dyah ke RS rujukan maternitas Covid-19 yaitu RSUD dr Moewardi, Solo, pada 26 Juli.

Selain itu, pasien juga membutuhkan perawatan di ICU sementara di RSBK, namun tempat tidur ICU saat itu penuh. Di RSUD dr Moewardi, Dyah dirawat di HCU (high care unit) Melati dan sudah dapat terapi plasma juga.

Baca Juga: Perawat RSUD Bung Karno Solo Tengah Hamil 7 Bulan Meninggal Positif Covid-19, Begini Kronologinya

Kehamilan Jadi Komorbid

Suharmanto mengaku meski bekerja di RSUD Bung Karno Solo, belum bisa dipastikan apakah perawat yang meninggal dunia itu tertular virus corona saat bekerja di RS tersebut. Apalagi kondisi perawat tersebut sedang hamil yang merupakan komorbid bagi orang yang positif Covid-19.

“Terpaparnya kami enggak tahu, bisa dari rumah sakit, keluarganya, atau lainnya. Jadi beliau itu dulu pernah bertugas di ICU sebelum pandemi. Pernah di IGD, terakhir di lantai V ruang rawat inap biasa. Jadi sudah tidak di bangsal Covid-19,” ujarnya.

Suharmanto menegaskan tata laksana pencegahan penularan Covid-19 di RSUD Bung Karno sebenarnya sudah sangat ketat. Jalur keluar masuk nakes dan pasien Covid-19 maupun non-Covid-19 juga sudah diatur sedemikian rupa.

Baca Juga: Pencairan Insentif Penanganan Covid-19 Untuk Nakes Kota Solo Lampaui 50%

“Tapi bisa kecolongan juga. Kami akui dua bulan ini memang sangat banyak kasus, sampai-sampai kami harus memasang bed di lobi. Bahkan ada pula pasien yang dirawat di ambulans,” jelas Suharmanto.

Ia menambahkan kasus perawat meninggal positif Covid-19 ini merupakan kali pertama di RSUD Bung Karno Solo. Sebelumnya sudah banyak nakes atau perawat yang terpapar Covid-19, namun berhasil sembuh.

Ia berharap tidak ada lagi perawat atau nakes yang meninggal terpapar Covid-19, baik di RSUD Bung Karno ataupun di seluruh rumah sakit lainnya di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya