SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang-orang bepergian menggunakan masker. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Soloraya naik status menjadi daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 pada 22-28 Februari 2022.

Kenaikan level tersebut salah satunya disebabkan terus naiknya jumlah pasien rawat inap di rumah sakit (RS) atau tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR). Hal tersebut dikonfirmasi Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, saat dihubungi Solopos.com, Senin (22/2/2022) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami memang sudah memprediksi kenaikan level ini. Rapat evaluasi sudah mengarah pada kenaikan level. Sejumlah pembatasan kami lakukan, meski tidak ekstrem seperti lonjakan varian Delta lalu. Detailnya ada dalam Surat Edaran [SE] yang terbit Selasa [22/2/2022],” terangnya.

Baca Juga: 3 Hari Berturut-Turut, Solo Catatkan Kasus Kematian Pasien Covid-19

Pengetatan tersebut salah satunya mengatur batas jumlah peserta kegiatan dengan menyesuaikan kapasitas. Satgas mengajak masyarakat untuk kembali waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan menyusul kenaikan status PPKM Soloraya ke level 3.

“Kami sudah enggak memaksa lagi, kami mengimbau dan mengajak, serta hanya bisa membatasi kegiatan yang berpotensi memunculkan kerumunan. Ya, seharusnya masyarakat dengan kesadaran sendiri tetap menjalankan protokol kesehatan,” tutur Ahyani.

Ihwal BOR RS yang kian meninggi, ia menyebut dua pertiganya merupakan pasien rujukan dari luar daerah. Sehingga dampak kenaikan status PPKM ke level 3 untuk Soloraya itu tak bisa dicegah.

Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?

BOR RS menjadi salah satu indikator, selain lonjakan kasus harian dan tingkat testing dan tracing. Meski kasusnya tinggi, Ahyani menyebut derajat keparahannya rendah.

Rumkitlap Siap Digunakan

“Ya, tapi tetap tren yang bergejala itu meningkat kalau dilihat dari BOR-nya. Cuma lebih baik, karena dengan kasus aktif melampaui 3.000-an, BOR sekitar 70%. Dibandingkan Delta lalu, kasus aktif 2.000-an saja, sudah kewalahan di BOR, isolasi terpusat, oksigen kurang, pelayanan pemakaman gaduh, dan sebagainya,” beber Ahyani.

Dua gedung isolasi terpusat masih terus siaga ditambah rumah sakit lapangan (rumkitlap) Beteng Vastenburg yang sudah siap digunakan. Informasi yang diperolehnya dari epidemiolog, kenaikan kasus bakal terus terjadi selama dua pekan ke depan.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Solo Tambah 432 Orang Sehari, BOR 71%

Baru kemudian melandai perlahan. “Ya, dilihat bagaimana kondisinya pada akhir pekan ini, kemudian pekan depan bagaimana,” ucapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, Senin sore, jumlah kasus positif Covid-19 aktif di Solo mencapai 3.156 orang dengan 3.058 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri. Sisanya rawat inap dan isolasi terpusat.

Kasus aktif tambahan pada Senin ini sebanyak 221 orang. Sedangkan catatan kasus meninggal pada Senin ini mencapai lima orang. Sehingga kumulatif kasus sejak Maret 2020 hingga saat ini menyentuh 30.286 orang, dengan jumlah korban meninggal 1.112 jiwa.

Baca Juga: Jumlah Kasus Naik Terus, RS Solo Mulai Tambah Bed Isolasi Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan jumlah bed isolasi Covid-19 di 16 RS rujukan kembali ditambah dari semula 661 menjadi 688 unit.

Dari jumlah itu, 77% di antaranya telah terisi. “Data tersebut hingga Minggu (20/2/2022) siang,” katanya melalui layanan perpesanan Whatsapp kepada Solopos.com, Senin petang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya