SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Setelah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II selesai, pemerintah rencananya akan melaksanakan PPKM Mikro mulai Selasa (9/2/2021).

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan kebijakan ini berdasarkan keputusan dari Presiden Jokowi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Berdasarkan keputusan dari Presiden kita [Joko Widodo], bahwa mulai tanggal 9 Februari ini akan dilaksanakan PPKM skala mikro. Artinya harus ada posko di desa, posko yang mendampingi puskesmas, yang mendampingi tim pelacak, sehingga mereka yang diisolasi atau dikarantina harus 14 hari memang harus dikurung. Tapi kalau dikurung harus dikasih makan, harus diawasi, maka di sini persoalannya," ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Nasional, Alexander K Ginting, dalam webinar yang ditayangkan saluran YouTube BNPB, Jumat (5/2/2021).

Baca jugaProkes Dipatuhi, Terbukti Bisa Tekan Angka Penularan Covid-19

Dengan kata lain, PPKM mikro merupakan kelanjutan dari PPKM tahap II yang berakhir 8 Februari 2021. Latar belakang pelaksanaan PPKM mikro ini adalah untuk mempermudah pengawasan kasus Covid-19 hingga tingkat desa.

"3T kita harus melakukan pelacakan kontak, melacak mereka yang terkonfirmasi, mereka yang bergejala suspek, yang kontak erat. Persoalannya, setelah tim pelacak datang, siapa yang mengawasi mereka yang diisolasi, siapa yang mengawasi mereka yang dikarantina. Kalau diisolasi, mereka enggak boleh keluar. Siapa yang kasih makan dan minum? Ini yang menjadi masalah," ujar Alexander seperti dilansir dari Detik.com.

Satgas Covid-19 menambahkan, pertimbangan kebijakan PPKM mikro adalah tingginya transmisi penularan Covid-19 di perkantoran sampai keluarga. Karenanya, kebijakan ini untuk mengantisipasi munculnya transmisi penularan kasus Covid-19 hingga ke tingkat komunitas.

Baca jugaTembak Sana-Sini, Andi Malarangeng Bikin Isu Kudeta Partai Demokrat Meluas

Memperkuat PPKM Mikro

"Rantai penularan ini masih berlangsung jadi kontak dan kemudian yang sakit masih ada di daerah hulu sehingga ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Tidak hanya untuk orang kesehatan, tapi juga untuk seluruhnya sektor yang ada, karena yang namanya pandemi itu dibutuhkan intervensi multi-sektor," kata Alexander.

Jokowi mengungkap isi pertemuannya dengan lima gubernur hari Rabu (3/2). Pertemuan itu dalam rangka mengefektifkan PPKM.

"Kemarin saya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Gubernur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali, dalam rangka kita mengefektifkan pembatasan kegiatan masyarakat. Jadi saya sampaikan pentingnya dua hal. Yang di lapangan ini, kita kemarin di lapangan kurang," kata Jokowi melalui video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2).

Jokowi mengatakan ada dua hal yang dia nilai kurang maksimal dilakukan saat PPKM. Yakni soal pelaksanaan di lapangan serta mengenai testing, tracing, dan treatment atau 3T. Karena itu, dia meminta para gubernur memperkuat PPKM di lapangan dalam level mikro.

Baca jugaDianggap Mengganggu, Akses Media Sosial di Myanmar Diblokir Pemerintah Militer

"Artinya kita ingin memperkuat kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan. Sehingga saya sampaikan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di level mikro. Di level kampung, desa, RW, RT itu penting, kuncinya di situ. Lapangan yang harus dikerjakan," ujarnya.

Jokowi juga meminta para gubernur memperkuat upaya testing, tracing dan treatment di wilayahnya. Dia meminta pelacakan dilakukan terhadap setidaknya 30 orang yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

"Kemudian yang kedua, yang tidak kalah pentingnya dari sisi pemerintah, yaitu testing, tracing, dan treatment. Artinya, kalau tes Covid-19 sudah dilakukan dan ketahuan segera dilacak, paling tidak 30 orang yang kontak dengan orang ini harus dilacak, dan kalau sudah ketemu segera dilakukan isolasi. Itu yang saya tekankan," tutur Jokowi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya