SOLOPOS.COM - Situasi tempat wisata di Gunung Gamping, Tawangmangu, Karanganyar beberapa waktu lalu. Foto diambil awal tahun 2020. (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Beberapa destinasi wisata di Karanganyar dipastikan tetap tutup selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II hingga awal Februari nanti. Hal ini lantaran wewenang untuk operasional sejumlah destinasi wisata berada di ranah kementerian, provinsi, dan rawan persebaran Covid-19.

Penutupan untuk beberapa destinasi wisata dikuatkan dengan adanya surat edaran (SE) Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar dengan No. 556/72.15/2021 terkait penutupan situs wisata Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Selain Terapi, RSUD dr Moewardi Solo Kini Juga Layani Donor Plasma Konvalesen

Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan selama PPKM sejumlah destinasi wisata yang ditutup adalah Candi Sukuh, Candi Cetho, kolam renang Intanpari dan Museum Purba Dayu. Menurutnya, penutupan destinasi wisata tersebut sudah berlangsung sejak penerapan PPKM pertama.

“Sebelum PPKM itu kami tetap tidak membuka Edu Park Intanpari dan Museum Dayu karena memang sesuai anjuran Gubernur dan ada potensi rawan persebaran. Selama PPKM ada tambahan Candi Cetho dan Sukuh yang kami tutup juga,” ucap dia kepada Solopos.com, Jumat (29/1/2021).

Selain destinasi yang disebutkan tadi, semua objek di Karanganyar tetap beroperasi dengan pembatasan yang ditentukan untuk masa PPKM sebanyak 50 persen dari kapasitas maksimal. Menurut Titis, jumlah pengunjung wisata di Karanganyar hanya sebatas 10 persen hingga 20 persen dari kunjungan normal. Meskipun begitu, Titis tetap optimistis pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata akan tercapai.

Baca Juga: Apes! Pedagang Di Sukoharjo Ini Sedang Menggoreng Bakwan Saat Warung Tertabrak Truk

Target PAD

“Kunjungan memang turun, seperti Grojogan Sewu itu sehari bisa 100 hingga 200 orang atau pas lagi ramai bisa 1.000 orang. Tapi sekarang selama PPKM paling hanya 20 sampai 30 orang saja. Tapi kami tetap optimistis PAD dapat tercapai,” ungkap dia.

Menurut Titis, target PAD pada 2021 lantaran adanya PPKM dan pandemi yang belum usai mengalami penurunan menjadi sekitar Rp750 juta.

Sementara itu, Koordinator Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Sunardi, mengatakan ditutupnya operasional Candi Cetho dan Sukuh dimanfaatkan untuk pemeliharaan situs.

Baca Juga: Risa Saraswati Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Begini Pengakuannya...

“Kami gunakan untuk pemeliharaan dan karyawan tetap bekerja. Memang ada beberapa yang datang saat tutup tapi tidak banyak. Mereka kami beri pemahaman dan kami arahkan ke Candi Ketek,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya