SOLOPOS.COM - Bek sayap Persis Solo, Eriyanto, menjalani latihan rutin di Lapangan Krido Mulyo, Sukoharjo, Jumat (9/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Persis Solo mulai mengkaji peniadaan latihan bersama merespons Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung hingga 20 Juli 2021. Selain menimbang faktor kesehatan, kebijakan itu diambil sebagai antisipasi apabila tim makin kesulitan mencari lapangan selama penerapan PPKM.

Persis mulai menyiapkan konsep latihan mandiri dengan penerapan protokol kesehatan di mes. Sistem tersebut dirancang tim pelatih didampingi dokter tim, Iwan Wahyu Utomo.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Pelatih Persis, Eko Purdjianto, mengatakan ada opsi latihan mandiri apabila ke depan tim sulit mencari lapangan untuk latihan. Diketahui mayoritas daerah di Soloraya kini menerapkan PPKM Darurat. Salah satu klausul kebijakan tersebut adalah penutupan fasilitas olahraga.

Baca Juga: Diperlakukan Khusus, 1.000 Suporter Italia Boleh Hadiri Final Euro 2020

“Kalau ada tempat [lapangan], kami latihan seperti biasa. Kalau tidak ada kami latihan mandiri,” ujar Eko kepada Solopos.com, Jumat (9/7/2021).

Sejauh ini Laskar Sambernyawa masih rutin menggelar latihan tertutup di lapangan. Pada Jumat, Miftahul Hamdi dkk. berlatih di Lapangan Krido Mulyo Sukoharjo.

Dokter Persis Solo, Iwan Wahyu Utomo, mengaku sudah menyiapkan sistem apabila ke depan tim harus menjalani latihan mandiri. Iwan mengatakan latihan mandiri akan digelar di mes dengan protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Juara Euro 2020, Gelar Ksatria dari Kerajaan Menanti Penggawa Inggris

“Agar tak berkerumun, kami akan membagi latihan menjadi dua kloter. Ballroom di penginapan cukup memadai untuk menerapkan jaga jarak. Alat-alat latihan juga sudah tersedia,” ujar Iwan.

Menurut Iwan, tim pelatih sudah membekali porsi latihan yang perlu dikerjakan para pemain saat latihan mandiri. Iwan menilai latihan mandiri jauh lebih aman dari segi kesehatan karena potensi pemain bersinggungan dengan pihak luar semakin kecil.

“Pengawasan prokesnya pun lebih mudah karena kami menerapkan sistem semi bubble [pembatasan pergerakan] di mes,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya