SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar mendorong masyarakat membeli dan menggunakan produk bikinan warga di lingkungan sekitar selama PPKM Darurat. Dia meyakini langkah itu mampu sedikit menggerakkan ekonomi masyarakat.

Bupati pun mengaku berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karanganyar demi mewujudkan hal itu. Dia berusaha menggerakkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL) di Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Biar Tenang, Tetangga Korban Pembunuhan di Klaten Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

“Saya minta mereka [ASN dan THL di lingkungan Pemkab Karanganyar] tahu lingkungan. Dimulai dari melapor apabila ada orang isolasi mandiri di satu [rukun warga] RW. Bantu asupan, semangati, beri motivasi. Itu yang saya lakukan di lingkungan rumah [Dukuh Pokoh, Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu]. Saya minta laporan itu per hari ini,” tuturnya.

Bupati menyebut masyarakat Karanganyar memiliki ketaatan tinggi melaksanakan PPKM Darurat. Oleh karena itu, dia menyampaikan apresiasi. Tetapi, Bupati juga tidak menutup mata sejumlah orang masih belum mau tertib selama PPKM Darurat.

Dia berharap tim penegak disiplin Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa dapat mendekati sebagian orang itu dengan pendekatan lebih luwes.

“Semalam saya rapat memastikan Pak Kades dengan posko di desa supaya aktif mengedukasi dengan sentuhan simpati. Harus luwes. Ya, kalau sudah di rumah, jualan, take away, saya kira perlu disemangati. Misal sampaikan ‘seperti ini, bagus Pak’. Yang belum ya diingatkan agar protokol kesehatan. Pakai kearifan lokal lah,” tutur dia.

Baca Juga: PPKM Mikro di Seluruh Kabupaten/Kota di Luar Pulau Jawa Diperpanjang, 43 Kabupaten/Kota di Antaranya Diperketat

Dia menyerahkan kepada masing-masing desa perihal penanganan Covid-19 menggunakan pendekatan kearifan lokal. Pendekatan kearifan lokal juga bisa digunakan saat melakukan tracing, testing, dan treatment (3T).

“Substansi PPKM Darurat itu hulu ditertibkan agar tidak ada sumber penularan. Ini membutuhkan kearifan kades, posko desa. Perlu teknik berbeda di masing-masing desa. Tidak bisa disamakan. Aturan sama tapi pelaksanaan bisa didekati dengan sistem berbeda,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya