Solopos.com, JAKARTA—Rencana pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat jadwal Liga 1 2021 semakin tak menentu. Ada potensi liga mundur ke Oktober atau November apabila PPKM diperpanjang hingga enam pekan.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) berharap ada kebijaksanaan agar Liga 1 dapat tetap terlaksana meski sedang masa PPKM Darurat.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Diketahui, PPKM Darurat tahap pertama yang dimulai 3 Juli 2021 bakal berakhir 20 Juli 2021. Namun periode PPKM selama 17 hari itu dianggap belum mampu menurunkan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali secara signifikan.
Baca Juga: Sponsor Sudah Berbagi, Aksi Sosial Persis Solo Dinanti
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menggulirkan wacana PPKM diperpanjang hingga enam pekan. Artinya sejumlah pembatasan, termasuk kegiatan olahraga, bakal berlangsung setidaknya hingga akhir Agustus 2021.
Hal ini berpotensi membuat PT LIB kelimpungan lantaran mereka awalnya menjadwalkan kick-off Liga 1 2021 berlangsung Agustus. Itu adalah jadwal baru setelah sebelumnya kick-off pada 9 Juli 2021 batal karena pemberlakukan PPKM Darurat.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, masih berharap Liga 1 dapat berlangsung sesuai jadwal meski nantinya ada perpanjangan PPKM. “Kami berusaha tetap digelar Agustus. Harapannya [Liga 1] bisa diberlakukan khusus karena bisa menurunkan pandemi,” ujar Akhmad seperti dilansir football5star.com, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Kento Momota Waspadai Anthony Ginting di Olimpiade Tokyo 2020
Dukung Pemerintah
Pihaknya mengklaim Liga 1 dapat mendukung upaya pemerintah mengurangi pergerakan masyarakat di masa PPKM. Menurut dia, tayangan sepak bola yang digelar pada jam prime time (sore dan malam) dapat menjadi pilihan agar warga tetap berada di rumah alih-alih bepergian.
“Ibu-ibu sudah diselamatkan Ikatan Cinta [judul sinetron], nah bapak-bapak dan anak muda dengan sepak bola,” ujar Akhmad yang belum lama ini terpapar Covid-19 dan sudah pulih itu.
Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi, mendukung kompetisi nasional agar segera bergulir. Menurutnya, masyarakat butuh hiburan di tengah melonjaknya kasus positif Covid-19.
Baca Juga: Ini Alasan Roger Federer Tak Bisa Tampil di Olimpiade Tokyo 2020
Pandemi Covid-19 memang menjadi hambatan serius bagi sepak bola Indonesia. Sejak Maret 2020, Liga 1, Liga 2, dan beberapa kompetisi bawahnya terhenti akibat persebaran Covid-19.
“Pertimbangannya sederhana, saat ini psikis masyarakat itu terganggu. Masyarakat butuh hiburan, dan hiburan bisa menjadi imun agar tubuh sehat,” ujarnya dilansir Suara.com.
Tirta memahami soal adanya ketakutan munculnya klaster baru dari sepak bola. “Memang ada sedikit masalah soal disiplin suporter seusai final Piala Menpora 2021. Harus ada aturan tegas. Jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat contohnya,” ujar dia.