SOLOPOS.COM - Penyemprotan Disinfektan di Boyolali. (istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 23 ruas jalan di Boyolali ditutup saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Jalan-jalan yang ditutup itu adalah yang menuju ke Kota Boyolali.

Penutupan jalan dimaksudkan agar bisa membatasi mobilitas masyarakat selama PPKM darurat. Penutupan jalan ini dimulai pada Jumat (9/7/2021) hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: GKR Hayu, Putri Keraton Yogyakarta yang Dibilang Kampungan Ternyata Gamers

“Kegiatan kita penutupan jalan ini adalah bagian dari untuk membatasi kegiatan dan mobilitas masyarakat. Yang tidak penting (keluar rumah) sebaiknya di rumah saja. Itu lah kenapa ada beberapa titik di Kabupaten Boyolali dilaksanakan penutupan di ruas-ruas jalan tertentu,” ujar Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, seperti dilansir detik.com.

Morry Ermond menyebutkan penyekatan jalan di 23 titik tersebut membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat Boyolali. Kegiatan penyekatan tersebut juga melibatkan jajaran terkait seperti TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, daftar 23 jalan di Boyolali yang ditutup adalah Simpang 4 Terminal Lama, Simpang KUD, Simpang Tiga Menara (barat), Simpang Tiga Menara (timur), PKU Aisyiah, Simpang Arah Garuda, Pertigaan Baros, Simpang 4 Merapi, Simpang 4 Randusari, Simpang 3 Logerit, Jl. Merdeka Timur Timur, dan Jl Merdeka Barat.

Kemudian Simpang Arah Driyan, TL Sonolayu, Simpang 4 Palma, Simpang 3 Arah Anggoro Sari, Simpang 3 SMK Ganesha, Apotek Kimia Farma, Depan RSU/Arah Jl Merapi, Simpang 4 Arah PDAM Lama, TL Surowedanan, Simpang Berlian, dan Patung Sudirman.

Baca Juga: Hotel di Sukoharjo Ngos-Ngosan, Gaji Karyawan Dipangkas hingga 70 Persen

“Boyolali ini yang peningkatannya [pertambahan kasus baru virus Corona] cukup signifikan, per hari rata-rata di angka 400 plus minus. Sampai saat ini sudah masuk yang terkonfirmasi positif [kasus aktif] itu 3.890. Rata-rata pertambahan [kasus baru] itu di angka 400,” ungkap Kapolres.

Dengan adanya pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat dalam PPKM Darurat tersebut, diharapkan angka persebaran Covid-19 di Boyolali dapat terus ditekan. Pertambahan kasus baru per hari saat ini dinilai sangat tinggi dan mengkhawatirkan, sehingga diperlukan upaya-upaya secara bersama-sama untuk menekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya