SOLOPOS.COM - ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Solopos/Dok)

Sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Solo sepi peminat hingga hari kedua pendaftaran siswa baru.

Solopos.com, SOLO—SD-SD negeri yang sepi peminat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2017/2018 ini menunggu limpahan calon siswa yang tidak diterima di SDN lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panitia PPDB SDN Kalangan, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Rafki Sidiq, mengatakan hingga Selasa siang, baru ada 10 orang pendaftar. SD tersebut memiliki kuota siswa Kelas I sebanyak 28 kursi.

Dia mengatakan kondisi itu jamak terjadi dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo yang dulunya menjadi penyumbang siswa SD tersebut.

“Selain itu, beberapa orang tua zaman sekarang sudah pandai memilih sekolah. Selain memilih SD negeri favorit, sebagian sudah mendaftarkan anak mereka di SD swasta. SD swasta mendapat kesempatan membuka pendaftaran lebih awal. Sementara itu, SD negeri hanya diberi waktu tiga hari,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di Kantor SD setempat, Selasa (20/6/2017).

Biasanya menjelang masuk sekolah, banyak calon siswa yang datang. Tahun lalu, terdapat 25 siswa yang masuk ke Kelas I. Walaupun masih kurang dari kuota, jumlah itu relatif aman, khususnya bagi guru-guru bersertifikasi. “Kalau penerimaan siswa baru kurang dari 20 anak, itu bahaya. Bisa-bisa tunjangan sertifikasi tidak turun,” kata lelaki yang berstatus guru tidak tetap (GTT) itu.

Untuk mengakali permasalah kekurangan murid, sekolah bekerja sama dengan SD sekitar. SD yang kemungkinan besar akan mengeliminasi para pendaftar yang tidak sesuai ketentuan sudah dikontak. Calon siswa yang tidak diterima itu diarahkan masuk ke SDN Kalangan. “Kami berharap kuota bisa terpenuhi,” katanya.

Kepala SDN Yosodipuran, Pasar Kliwon, Anjar Wagito, mengatakan untuk sementara baru 16 pendaftar yang memasukkan formulir pendaftaran beserta persyaratannya pada hari kedua. SD tersebut juga memiliki kuota satu kelas berisi 28 siswa.

“Hari pertama dan kedua biasanya memang sepi. Nanti pada hari ketiga biasanya ramai,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Selasa siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya