SOLOPOS.COM - Gelombang tinggi tampak bergulung-gulung di Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (24/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

BPBD Gunungkidul menerima laporan kegiatan penelitian terkait endapan Tsunami dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gunungkidul menerima laporan kegiatan penelitian terkait endapan Tsunami dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana BPBD, Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan sudah menerima laporan saat penelitian yang dikirim oleh Tim Peneliti, namun untuk rekomendasi belum ada.

“Sudah ada untuk laporan penelitian kemarin, pada intinya terkait penelitian potensi tsunami kemarin. Namun untuk rekomendasi seperti apa belum ada,” ujarnya Selasa (27/3/2018).

Adapun maksud dan tujuan penelitian mereka dikatakan Edy, berdasar surat yang dikirim oleh Tim Peneliti, kegiatan penyelidikan endapan tsunami dimaksudkan untuk menginventarisir potensi terjadinya tsunami berdasarkan bukti keberadaan endapan tsunami yang ada di suatu daerah yang diperkirakan akibat kejadian tsunami di masa lampau melalui survey lapangan.

“Adapun tujuan yang mereka sampaikan dalam penelitian endapan tsunami yaitu untuk mengetahui keberadaan dan penyebaran endapan tsunami di seluruh Indonesia sebagai bahan masukan bagi katalog tsunami dan pembuatan peta kawasan rawan bencana tsunami di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Dia mengatakan untuk rekomendasi apa yang harus dilakukan BPBD Gunungkidul terkait ada tidaknya potensi rawan tsunami, pihaknya masih menunggu. Namun dia mengatakan untuk antisipasi tsunami sebenarnya juga sudah ada.

“Untuk antisipasi tsunami sebenarnya juga ada salah satunya dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana [Destana] itu di desa kawasan Pantai yang dimungkinkan potensi tsunami. Pada dasarnya Destana menyesuaikan potensi bencana yang ada di desa itu,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala tim penelitian, Imun Maemunah, menyampaikan, Penelitian dilakukan dengan mencari bukti melalui endapan yang ditinggalkan pada saat tsunami dimasa lampau. “Kami sudah menggali empat lubang, di masing-masing lubang kami ambil tiga sample endapan,” ucapnya.

Endapan yang diambil adalah sisa dari tsunami di masa lalu yang ditinggalkan oleh gelombang tsunami pada saat mencapai daratan dan tidak lagi terbawa ke laut, serta masih terpelihara kondisinya sampai sekarang.

Sample endapan yang di ambil akan di kaji besarnya butiran endapan tsunami dan indentifikasi kandungan fosil. “Untuk hasil secara detail, semua harus menunggu hasil dari uji laborat satu sampai dua bulan kedepan,” kata Maemunah.

Tim peneliti menyimpulkan dari hasil penelitian awal secara manual bahwa di daerah Pantai Gunungkidul dulu pernah terjadi gempa bumi besar. Namun, untuk lebih detailnya memang harus menunggu hasil uji laborat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya