SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Perbankan syariah saat ini dinilai memiliki potensi besar di Indonesia. Terlebih dengan pasar yang masih luas.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna, menyampaikan jika dibedah, potensi Indonesia untuk perbankan syariah masih luas dengan jumlah penduduk yang besar dengan dominasi warga muslim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada 21% [atau sekitar 20 juta] orang yang preferensinya sudah langsung ke syariah. Tanpa diliterasi akan datang ke syariah. Di BSI nasabah saat ini 12 juta -14 juta. Jadi potensi masih besar,” kata dia dalam Webinar Spesial Ramadan: Berburu Berkah Dari Produk Syariah, yang digelar atas dukungan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga: Plafon hingga Rp50 Juta, Ini Alur Kredit Bank Syariah Indonesia

Mengenai produk yang ditawarkan, saat ini BSI juga mulai mengarah pada produk-produk yang dekat dengan nasabah perorangan. Menurutnya preferensi syariah akan lebih kuat ketika berkaitan dengan kebutuhan yang dipakai sehari-hari, seperti tabungan haji dan sebagainya.

“Preferensi ini tentu beda dengan kalangan pengusaha atau perusahaan. Akan beda pertimbangannya. Jadi kita harus pintar mengarahkan market. Terlebih di Indonesia juga lebih banyak yang menjadi pegawai. Jadi kami dorong produk terkait perorangan,” jelas dia.

Mengenai tantangan untuk pengembangan keuangan syariah, dia mengakui adanya beberapa yang masih perlu dihadapi. “Pertama literasi, yang hanya 8,9% di 2019. Sementara di perbankan konvensional sudah 38%. Sementara antara literasi dan inklusi sangat beririsan,” lanjut dia.

Baca Juga: Naik Tak Terkendali! Simak Harga Emas Pegadaian, Selasa 19 April 2022

Biasanya orang akan membeli produk syariah karena mereka tahu mengenai syariah. Atau masih banyak yang ketika ingin mengakses produk syariah, akan mencari tahu dulu mengenai pola syariah tersebut. Hal itu akan berbeda karakter dengan produk konvensional yang sudah banyak dikenal.

Tantangan lain adalah jaringan. Dimana jaringan perbankan konvesional juga lebih banyak dibandingkan perbankan syariah. Namun menurutnya, saat ini ada peluang untuk menghadapi tantangan tersebut. Melalui perkembangan teknologi, diharapkan tantangan itu bisa teratasi dengan layanan digital.

“Mudah-mudahan urusan keterbatasan fisik tidak menghambat lagi. Literasi juga akan lebih kuat. Orang akan lebih mudah masuk ke ekosistem syariah. Kita sekarang bisa memberikan layanan kepada nasabah tanpa ketemu,” kata dia.

Sementara itu berkaitan dengan tema besar webinar, Anton menyebutkan dalam layanan perbankan syariah seperti BSI, keberkahan sudah menjadi hal yang akan didapatkan para nasabahnya. Sebab secara sistem, dalam perbankan syariah sudah ada upaya untuk memberikan keberkahan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya