SOLOPOS.COM - Pekerja memproses sampah plastik untuk didaur ulang di Pabelan, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (18/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SOLO—Sektor industri daur ulang plastik nasional akan terus bertumbuh seiring meningkatnya konsumsi plastik dalam negeri, serta makin terbukanya pasar ekspor setelah China menutup sektor industri tersebut sejak 2017.

Selain itu, masih terdapat 50% idle capacity industri ini yang dapat dioptimalkan dengan penerapan circular economy.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan permasalahan sampah di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan merupakan sebuah persoalan yang membutuhkan solusi segera untuk diatasi secara bersama-sama.

“Kami mendorong industri untuk terus menghasilkan produk yang berinovasi tinggi, termasuk meningkatkan pertumbuhan industri plastik nasional khususnya industri daur ulang plastik, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian nasional,” kata dia dalam peresmian pabrik daur ulang botol plastik PT Veolia Services Indonesia secara virtual, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Garuda Sedikit Lega, Himbara dan Bank Swasta Setujui Restrukturisasi Pinjaman

Sumber Daya Bernilai Tinggi

Menurutnya, sektor ini terbuka lebar setelah China menutup industri ini sejak 2017. Selain itu, masih terdapat 50% idle capacity industri ini yang dapat dioptimalkan dengan circular economy sehingga sampah plastik dapat diolah menjadi komoditi yang dapat digunakan kembali sebagai sumber daya bernilai ekonomi termasuk untuk kemasan botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET).

Dengan penerapan circular economy, sumber daya yang tersedia akan terus termanfaatkan melalui penggunaan material yang terus berputar dalam suatu lingkaran ekonomi sehingga dapat digunakan secara terus-menerus. Salah satu wujud penerapan circular economy terhadap pengolahan sampah adalah dalam bentuk bisnis daur ulang.

Rantai industri ini  merupakan circular economy yang banyak menjadi sorotan. Sektor industri ini mengolah sisa-sisa kemasan sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya menjadi produk bernilai tambah, mulai dari resin daur ulang hingga produk- produk jadi seperti barang-barang dari plastik, tekstil, dan palet.

Baca Juga: Syarat Baru Penumpang Bandara Adi Soemarmo, Apa Saja?

“Populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah sekitar 600 industri besar dan 700 industri kecil dengan nilai investasi mencapai Rp7,15 triliun dan kemampuan produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan nilai tambah mencapai lebih dari Rp10 triliun per tahunnya,” imbuh dia.

Di samping itu, Kemenperin juga terus mendorong implementasi sirkular ekonomi melalui penerapan Pedoman Tata Cara Produksi PET daur ulang untuk kemasan pangan, Standar Nasional untuk resin PET Daur Ulang, melakukan inisiatif untuk menerapkan regulasi Tingkat Komponen Daur Ulang pada barang jadi plastik untuk dimanfaatkan dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dan memberikan insentif pengurangan PPn bagi industri ini.

“Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya konsep ekonomi sirkular pada produk plastik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya