SOLOPOS.COM - Rembuk Soloraya (Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pertumbuhan ekonomi di kawasan Soloraya menjadi salah topik yang bakal dibahas tujuh bupati dan walikota, gubernur serta lima tokoh nasional dalam pada Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju, Rabu (23/2/2022) pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.

Acara yang digelar Solopos Media Group ini bisa disimak melalui live report event di Solopos.com. General Manager IMS Solopos, Yonantha Chandra Premana, Kamis (17/2/2022), mengatakan para kepala daerah serta enam tokoh lainnya akan membahas penguatan tren recovery dan pertumbuhan ekonomi di 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Acara bertema Recover Together Recover Stronger yang digelar di Ballroom Alila ini dikemas dengan konsep talkshow hybrid. Ada 13 narasumber yang akan memberi paparan secara offline dan online. Peliputan acara disajikan dalam laporan khusus di Koran Solopos setelah acara dan secara digital di Solopos.com sepanjang acara berlangsung.

Baca Juga : Solopos Hadirkan 7 Kepala Daerah di Sarasehan Soloraya

13 Narasumber yang djadwalkan hadir adalah Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso; Direktur Utama BNI Royke Tumilaar; Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo; Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani; dan Ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc), Mirza Adityaswara.

Ada pula Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka; Bupati Sragen, Yuni Sukowati;  Bupati Klaten, Sri Mulyani; Bupati Sukoharjo, Etik Suryani; Bupati Boyolali, Said Hidayat; Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, dan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Acara akan dipandu langsung oleh Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, dan Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group, Suwarmin.

Yonantha mengatakan sinyal pertumbuhan ekonomi Soloraya mulai tampak dilihat dari catatan penyaluran kredit usaha. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, penyaluran kredit di Soloraya tercatat tumbuh 3,87% (yoy) atau senilai Rp91,231 triliun pada semester I/2021. Kinerja penyaluran kredit perbankan Soloraya lebih baik daripada nasional yang hanya tumbuh 0,59% dan lebih rendah dari Jawa Tengah yang tumbuh 5,01%.

Baca Juga : Kemenag Usul Biaya Haji 1443 Hijriah Rp45 Juta, Ini Perinciannya

Sinyal kebangkitan ekonomi di Soloraya tersebut akan menguatkan tren recovery dan pertumbuhan yang menjadi fokus pemerintah. Didukung dibangunnya sejumlah infrastuktur pendukung, mulai dari jalan tol, layanan transportasi publik (terminal), infrastruktur jalan (flyover, rel layang), hingga infrastruktur sumber daya air (bendungan), Soloraya diyakini akan tumbuh melesat dalam beberapa tahun ke depan.

Di sektor pertanian, Soloraya memiliki sejumlah pusat produksi komoditas pangan seperti beras di Sragen, Klaten, dan Sukoharjo. Sektor pertanian di Boyolali dan Karanganyar juga berkembang dengan lahirnya klaster-klaster pertanian, misalnya klaster pertanian organik di Boyolali.

Yonantha berharap dalam Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju akan muncul formulasi pola integrasi antardaerah yang lebih proresif. Soloraya sebagai satu kesatuan didorong untuk lebih maju dengan adanya kolaborasi yang dipelopori para kepala daerah. “Masyarakat juga bias menjadikan event ini sebagai acuan dalam mengembangkan bisnis dan potensi yang dimiliki di Soloraya,” ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya