SOLOPOS.COM - Pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang pulang, Senin (1/2/2021). (detik.com)

Solopos.com, MALEGANG -- Ratusan pengungsi Gunung Merapi dar Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, pada Senin (1/2/2021) pulang ke rumah masing-masing. Perubahan potensi bahaya erupsi Merapi menjadi salah satu alasan pengungsi pulang.

"Ada 265 jiwa (yang pulang), masih sama ketika awal mereka datang. Meskipun mungkin (sebelumnya) kadang ada yang pulang dua hari, untuk ngurusi ternak, tanaman, tapi status masih ngungsi di sini. Mereka yang ngungsi di sini baru yang rentan itu mesti didampingi yang sehat," ujar Kepala Desa Banyurojo, Iksan Maksum, Senin.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Terkait kepulangan para pengungsi ini, kata Iksan, sudah dibahas pada pertemuan dengan Pemdes Banyurojo, Pemdes Paten, dan perwakilan pengungsi yang disaksikan dari BPBD Kabupaten Magelang.

Baca juga: 3 Bulan Mengungsi, Warga Lereng Merapi Tlogolele Boyolali Pulang Ke Rumah

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu pertimbangan para pengungsi ini pulang yakni ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang bukan mengarah ke barat laut, melainkan barat daya.

"Mereka menganggap itu mungkin lebih aman, meskipun kepulangan juga tetap sementara. Kita juga wanti-wanti kepada pengungsi, teman-teman di Dusun Babadan untuk senantiasa memantau siaga terhadap perkembangan aktivitas Merapi," katanya.

Pulang Mandiri

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Pranowo, menambahkan para pengungsi pulang secara mandiri. Nantinya jika terjadi peningkatan aktivitas Merapi yang membahayakan, mereka akan kembali ke pengungsian.

Baca juga: Merapi Termasuk Gunung Api Strato, Ini Ciri-Cirinya

"Kami bukan menyetujui, tapi mangga silakan untuk pulang, tapi sewaktu-waktu ada kewaspadaan yang perlu diperhatikan ya untuk kembali lagi ke pengungsian lagi," ujarnya.

Dia merinci sebanyak 74 pengungsi warga dari Dusun Babadan 2 sudah terlebih dahulu pulang kemarin. Kemudian pengungsi terakhir yang pulang hari ini berasal dari Dusun Babadan 1.

"Kemarin [Babadan 2] sudah kembali ada 74 jiwa. Untuk saat ini, wilayah Kabupaten Magelang yang di sini terakhir kali, tidak ada [pengungsi]," kata Pranowo.

Mengungsi Sejak November

Koordinator Pengungsi Dusun Babadan 1, Sudasri, menambahkan para pengungsi dari wilayahnya sudah berada di tempat evakuasi akhir (TEA) Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, sejak Jumat 6 November 2020. Kemudian, pengungsi Gunung Merapi ini juga sempat pulang pada Selasa (15/12/2020) dan kembali lagi ke pengungsian pada Selasa (5/1/2021). Hingga akhirnya pulang pada hari ini.

Baca juga: Monyet Liar Jarah Tanaman Jagung Warga 2 Desa Di Klaten, Diduga Dari Lereng Merapi

Sudasri menyebut warga Dusun Babadan 1 mulai mengungsi pada Jumat, 6 November 2020 di TEA Desa Banyurojo. Kemudian, mereka pernah pulang pada Selasa (15/12/2020) dan kembali lagi ke pengungsian karena aktivitas Gunung Merapi meningkat pada Selasa (5/1/2021). Hingga akhirnya mereka pulang secara mandiri hari ini.

"Kami pernah pulang, tapi di rumah mengadakan kegiatan mitigasi terkait segala sesuatunya dipersiapkan. Kalau ada peningkatan kembali lagi, kami tetap melakukan mitigasi di rumah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya