SOLOPOS.COM - Kegiatan pembinaan kader posyandu, fasilitator Yayasan Penderita Cacat Mental (YPCM) Boyolali, dan orang tua dengan anak disabilitas di Puskesmas Selo, Senin (24/10/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas remaja di Kecamatan Selo, Puskesmas Selo bersama dengan Yayasan Penderita Cacat Mental (YPCM) Boyolali menginisiasi Posyandu Tumbuh tanpa Batas (Tuntas) untuk remaja disabilitas di Selo, Boyolali.

Ketua YPCM Boyolali, Rosihan Ari, mengatakan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di Selo masih belum optimal karena membutuhkan sarana dan prasarana yang khusus.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Selain itu, edukasi tentang kesehatan terhadap orang tua atau keluarga penyandang disabilitas juga perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan anak disabilitas,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Sabtu (29/10/2022).

Untuk itu, YPCM Boyolali melaksanakan pembinaan kepada kader pendamping Posyandu, fasilitator YPCM, sekaligus orang tua dengan anak disabilitas di Puskesmas Selo pada Senin (24/10/2022).

Ari menceritakan dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Puskesmas Selo, Aris Prasetyo. Kemudian, sebagai pemateri adalah tim Puskesmas Selo, Siti Rokhaniah, dan orang tua dengan anak disabilitas, Wukir Santoso.

“Kepala Puskesmas dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat Selo harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk disabilitas. Jadi, pihak Puskesmas Selo menyambut baik kegiatan posyandu remaja disabilitas dan berkomitmen untuk mengembangkannya,” ujar Ari.

Baca Juga: Pemkab Boyolali Ingatkan Pernikahan Dini bisa Picu Kasus Stunting hingga KDRT

Ia juga menceritakan narasumber dari tim Puskesmas Selo juga memaparkan terkait teknis pelaksanaan Posyandu Tuntas untuk penyandang disabilitas.

Lalu, narasumber Wukir Santoso sekaligus orang tua dengan anak penyandang disabilitas ikut memberikan motivasi bagi orang tua yang memiliki kondisi yang sama dengannya. Wukir memotivasi orang tua dengan anak disabilitas untuk selalu mendampingi anak dan mendidik anak sekuat tenaga hingga mandiri.

Ari menyampaikan dari pembekalan kader posyandu, fasilitator, dan orang tua dengan anak disabilitas akhirnya terbentuklah Posyandu Tuntas untuk penyandang disabilitas. Kegiatan Posyandu Tuntas ini akan diadakan sekali dalam sebulan dan bertempat di Puskesmas Selo.

“Dalam acara tersebut, dilakukan pula pendataan dan pengecekan kesehatan bagi penyandang disabilitas oleh tim Puskesmas Selo seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, fisioterapi, identifikasi jenis disabilitas, dan pengukuran lingkar lengan bagi perempuan,” ujarnya.

Baca Juga: Bakal Ada Pabrik di Penggung Boyolali, Warga Mulai Buka Usaha & Bangun Indekos

Sementara itu, salah satu peserta acara yang merupakan orang tua penyandang disabilitas, Tri Sari Asih, mengungkapkan kegembiraannya atas terbentuknya Posyandu Tuntas di Kecamatan Selo.

“Dari pengecekan awal kesehatan, saya baru tahu anak saya mengalami ADHD [Attention Deficit Hyperactivity Disorder],” jelasnya.

Dengan adanya pengecekan tersebut sekaligus berbagi cerita dari orang tua yang memiliki pengalaman yang sama, Tri termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.

“Terlebih dengan adanya Posyandu Tuntas untuk disabilitas, harapan saya semoga dapat bermanfaat dan bisa dijadikan tempat konsultasi kepada para ahli dan pemeriksaan kesehatan bagi anak saya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya