SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Sukoharjo bertambah dua orang lagi dari kalangan perantau, Senin (29/6/2020). Total jumlah kasus positif corona dari kalangan perantau yang pulang kampung di Sukoharjo menjadi 19 orang.

Kedua perantau positif corona itu sehari-hari bekerja sebagai penjual buah di pasar tradisional wilayah Semarang dan penjual jamu di Jakarta. Kedua perantau itu mudik ke kampung halaman pada pertengahan Juni.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perantau yang baru pulang dari Semarang mengalami demam tinggi disertai batuk dan pilek pada pertengahan Juni lalu. Pasien positif itu telah memeriksakan diri di rumah sakit di Semarang namun tak kunjung sembuh.

Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan Covid-19 Terlambat, Ini Penjelasan Kemenkes

Beberapa hari kemudian, perantau yang positif Covid-19 itu pulang kampung ke Weru dan dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di Sukoharjo. Pasien positif itu menderita penyakit penyerta yakni jantung dan paru-paru.

Sementara pasien positif yang merupakan perantau di Jakarta juga menderita penyakit penyerta yakni sakit lambung. Pasien positif itu lantas pulang kampung ke Bulu pada 17 Juni.

Gejala Klinis

Tiga hari kemudian, warga Bulu itu dirawat di salah satu rumah sakit swasta lantaran gejala klinis tak kunjung hilang. Kini, pedagang jamu itu dinyatakan positif corona berdasarkan hasil swab test.

Malam Minggu War-Wer, 6 Motor Berknalpot Brong Disita Polisi Solo

"Ada dua perantau yang pulang kampung ke Sukoharjo yang dinyatakan positif Covid-19. Artinya, jumlah perantau positif corona menjadi 19 orang. Jumlah total pasien positif sebanyak 91 orang," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (29/6/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan tak menutup kemungkinan jumlah perantau positif corona bakal bertambah saat penerapan kenormalan baru. Para perantau bakal pulang kampung setelah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah kota besar di Tanah Air.

Kejari Solo Musnahkan Puluhan Handphone dan Ratusan Gram Sabu-Sabu

Hal ini berpotensi menaikkan kurva persebaran Covid-19. "Gugus tugas bakal melibatkan ketua rukun tetangga [RT] untuk pencegahan pandemi Covid-19 terutama para perantau yang mudik ke kampung halaman. Jika ada perantau yang tiba di kampung halaman harus dipantau kondisi kesehatannya," ujar dia.

Evaluasi Kenormalan Baru

Yunia menyebut kurva persebaran Covid-19 di Sukoharjo kembali meningkat seiring penambahan lima pasien positif dalam sepekan termasuk dari kalangan perantau.

Polisi Bubarkan Warga Hendak Pesta Miras di Ruko Terminal Sukoharjo

Gugus tugas bakal mengevaluasi penerapan kenormalan baru agar tak terjadi penambahan pasien positif secara signifikan. Di Sukoharjo, pasien positif terbanyak di wilayah Kecamatan Grogol sebanyak 31 orang.

Gugus tugas di tingkat kecamatan telah berupaya keras memutus mata rantai penularan pandemi Covid-19 dengan membagikan masker kepada masyarakat. Selain pembagian masker, gugus tugas juga telah menggelar rapid test di pusat keramaian dan perbelanjaan di kawasan Solo Baru.

3 Karya Seni UNS Solo Melenggang di Pameran Internasional

"Wilayah Grogol berbatasan dengan Kota Solo. Kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan harus ditingkatkan," kata Camat Grogol, Bagas Windaryatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya