SOLOPOS.COM - Kabar duka meninggalnya dosen ISI Solo yang juga perias manten Keraton Solo, Kamis (1/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dosen Institut Seni Indonesia atau ISI Solo yang juga juru paes rias manten khas Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KRAT Hartoyo Budoyonagoro, tutup usia saat dirawat karena positif Covid-19, Kamis (1/7/2021).

KRAT Hartoyo Budoyonagoro yang akan berulang tahun ke-66 pada 5 Juli 2021 nanti langsung dimakamkan menggunakan protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ungkapan duka cita disampaikan civitas academica ISI Solo melalui akun media sosial mereka, Kamis. Informasi yang diperoleh Solopos.com, semasa hidupnya, Hartoyo yang merupakan dosen rias ISI Solo aktif mengajar dan membuat workshop rias manten khas Keraton Solo.

Hal itu dilakukan Hartoyo sebagai upaya melestarikan riasan manten klasik khas Keraton Kasunanan. Belum diketahui sejak kapan atau bagaimana dosen rias ISI Solo itu terpapar Covid-19.

Baca Juga: 7 Warga Jagalan Solo Positif Tes Antigen Sepulang Dari Jalan-Jalan Ke Malang

“Mas Hartoyo positif Covid-19 dan sempat dirawat di RS PKU Karanganyar. Beliau sudah pensiun sebagai pengajar PNS di Prodi Tari, tapi masih dibutuhkan keahliannya sebagai dosen tidak tetap,” ujar Humas ISI Solo, Esha Karwinarno, seperti dikutip detikcom, Kamis (1/7/2021).

Hartoyo mengajar sejak 1970. Setelah pensiun sebagai dosen rias dan busana Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, saat ini Hartoyo menjadi dosen tidak tetap yang diperbantukan di Prodi Batik.

Punya Sanggar Pelatihan Rias Manten

Hartoyo juga memiliki sanggar pelatihan rias manten di rumahnya di Perum RC Ngringo, Karanganyar. “Namanya Sanggar Kusuma Rateh. Sanggar itu merupakan tempat pelatihan untuk riass manten dan busana terutama paes. Murid-muridnya banyak dari perias manten tradisional dari berbagai kota,” ujar Esha.

Baca Juga: Puluhan Warga Terpapar Covid-19, Sejumlah Kampung Di Solo Terapkan Lockdown

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Solo, KGPH Dipokusumo, mengaku sangat kehilangan sosok Hartoyo, dosen ISI yang meninggal positif Covid-19. Gusti Dipo mengatakan nama Hartoyo cukup dikenal di keluarga Keraton Solo.

“Setiap ada kegiatan di Keraton pasti Mas Hartoyo ini terlibat, beliau merias keluarga keraton dan juga para penari,” ungkapnya.

Gusti Dipo mengungkap Hartoyo juga merupakan menantu dari Maridi yang merupakan guru tari di Keraton Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya