SOLOPOS.COM - Halaman muka laman smesta.kemenkopukm.go.id.

Solopos.com, JAKARTA — Guna mendongkrak ekspor usaha kecil menengah (UKM), Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan portal SMEsta.id (Small and Medium Enterprises Station). SMEsta.id merupakan portal UKM Nasional berbasis website/katalog digital yang menyediakan informasi lengkap mengenai program pelatihan UKM, pembiayaan, perluasan pasar, lalu perizinan dan standardisasi.

Portal SMEsta.id juga memuat persyaratan dan kriteria ekspor-impor, market intelligence (intelejen pemasaran), dan peluang usaha di beberapa negara yang terintegrasi secara regional dengan portal ASEAN Access. Portal SMEsta.id adalah hasil kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kedutaan German melalui ASEAN SMEs GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

GIZ adalah lembaga nonprofit pemerintah Jerman yang bermitra dengan 130 negara di seluruh dunia dalam membantu pengembangan perekonomian. “SMEsta hadir sebagai dukungan kepada UKM Indonesia, terutama dalam hal promosi dan perluasan pasar. Launching [peluncuran] SMEsta ini diharapkan membuka pangsa pasar baru bagi UKM ekspor,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Kenaikan Cukai Rokok, Kemenperin Usul Tak Terlalu Tinggi Tahun Depan

Di tahun 2024, pihaknya optimistis UKM yang terhubung ke dalam SMEsta ini bisa mencapai 10.000 UKM. Selain itu diharapkan pula dapat mendorong target 30 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masuk ekosistem digital.

Potensi Ekonomi Digital

Saat ini, telah tercapai 16,4 juta atau naik sebesar 25,6 persen UMKM yang masuk ke ekosistem digital. “Angka ini tumbuh luar biasa, hampir 105 persen dibanding sebelum pandemi yang hanya 8 juta UMKM,” ujar dia. Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Berdasarkan data, disebutkan transaksi e-commerce naik 54 persen atau lebih dari 3 juta transaksi per hari.

Selama pandemi Covid-19, tercatat pendapatan e-commerce mencapai 44 miliar dolar AS atau setara Rp640 triliun dan diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar AS atau setara Rp1.700 triliun pada 2025.

Baca juga: Blak-Blakan Tomy Winata: Dari Rahasia Bisnisnya hingga Percaya Klenik

“(Karena itu), Launching SMEsta ini sangat relevan. Kami mengajak seluruh UMKM nasional untuk masuk portal SMEsta, memperluas informasi, serta mendorong UMKM berjaya di dalam dan luar negeri,” ujar Menkop.

Deputi Bidang UKM Kemenkop-UKM Hanung Harimba Rachman menerangkan, saat ini telah bergabung 1.521 UKM ekspor dan 9 Mitra Pendukung UKM ke Portal SMEsta. Ke depan, diharapkan Portal UKM Nasional ini akan diperluas melalui integrasi ke dalam laman pengadaan barang dan jasa pemerintah (e-katalog dan bela pengadaan).

“Serta menjadi katalog promosi produk UMK di dalam dan luar negeri, dengan dampak yang lebih luas khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Hanung.

Baca juga: Pertamina: Kebersihan Fasilitas SPBU Menjadi Tanggung Jawab Pengelola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya