SOLOPOS.COM - Kondisi tanaman porang milik Suratno di Desa Brangkal, Gemolong, Sragen, berantakan setelah dicuri bagian umbinya, Senin (29/3/2021). (Istimewa/Suratno)

Solopos.com, SRAGEN - Tanaman porang milik petani di Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, Sragen, dicuri. Kondisinya pun porak poranda karena maling beraksi dengan mencongkel umbi porangnya.

Salah satu lahan tanaman porang yang jadi sasaran maling itu milik Suratno, warga Desa Brangkal. Bila ditotal, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Brangkal itu sudah kehilangan sekitar 50 umbi porang yang siap dipanen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Pascaaksi Bom Bunuh Diri Makassar, Polres Sukoharjo Datangi Tokoh-Tokoh Ormas Keagamaan

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Sabtu (27/3/2021) sore, Suratno masih melihat tanaman porang yang siap dipanen itu utuh alias belum dimaling. Diduga maling itu beraksi pada Sabtu malam atau Minggu (28/3/2021) dini hari. Suratno baru menyadari tanaman porang sudah porak-poranda pada Minggu sore.

Maling itu beraksi dengan mencongkel umbi porang. Sementara batang dan daun porang itu dibiarkan berserakan di atas permukaan tanah. Maling itu sengaja menyasar porang yang tumbuh lebih subur dibandingkan tanaman porang di sekitarnya.

Porang Gemolong Sragen (2)
Kondisi tanaman porang milik Suratno di Desa Brangkal, Gemolong, Sragen, berantakan setelah dicuri bagian umbinya, Senin (29/3/2021). (Istimewa/Suratno)

“Porang yang hilang dicuri kurang lebih 50 ada. Cuma dipilih yang besar-besar semua,” ujar Suratno kepada Solopos.com, Senin (29/3/2021).

Di Daerah Lain

Menurut informasi yang diterimanya dari sesama petani porang, aksi pencurian terhadap umbi porang juga terjadi di daerah lain. “Kemungkinan itu dikumpulkan dulu porangnya [tidak langsung dijual]. Lalu dia mencuri lagi di tempat lain,” ujar Suratno.

Suratno menyadari ia tak mungkin bisa mengawasi lahannya selama 24 jam. Ia pun berencana mengintensifkan pengawasan agar aksi pencurian terhadap umbi porang itu tidak terulang.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Seusai Bom Makassar, Tim Gabungan Bandara Adi Soemarmo Turunkan Brigan

Suratno, seorang petani asal Desa Brangkal, Gemolong, Sragen sudah membudidayakan tanaman porang sejak September-Oktober 2020 lalu. Sementara ini, ia baru memberdayakan tanaman porang pada lahan seluas 4.000 meter persegi.

Namun, masih ada dua petani lain yang membudidayakan porang pada lahan masing-masing seluas 1.000 meter persegi dan 3.000 meter persegi sehingga totalnya ada sekitar 8.000 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya