SOLOPOS.COM - Ki Manteb Soedharsono (kanan) menerima penghargaan dari UNIMA di Pendapa ISI Solo, Senin (3/7/2017). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kabar duka datang dari dunia seni pedalangan hari ini. Dalang kenamaan yang populer lewat jargon “pancen oye”, Ki Manteb Soedharsono, meninggal dunia, Jumat (2/7/2021) sekitar pukul 10.15 WIB, dalam usia 72 tahun.

Semasa hidupnya, Ki Manteb dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 31 Agustus 1948. Ki Manteb berdomisili di Dusun Sekiteran, Kelurahan Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga: Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia

Ekspedisi Mudik 2024

Dikutip dari wikipedia.org, Ki Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim. Manteb sebagai putra pertama dididik dengan keras agar bisa menjadi dalang tulen seperti dirinya.

Sementara itu, ibu Manteb yang juga seorang seniman, penabuh gamelan, lebih suka jika putranya itu memiliki pekerjaan sampingan. Itulah sebabnya, Manteb pun disekolahkan di STM Manahan, Solo. Namun sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang.

Hobi Menonton Film Kungfu

Untuk meningkatkan keahliannya, Manteb banyak belajar kepada para dalang senior, misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada tahun 1972, dan kepada Ki Sudarman Gondodarsono yang ahli sabet, pada tahun 1974.

Ki Manteb mengaku hobi menonton film kung fu yang dibintangi Bruce Lee dan Jackie Chan, untuk kemudian diterapkan dalam pedalangan. Untuk mendukung keindahan sabet yang dimainkannya, Ki Manteb pun membawa peralatan musik modern ke atas pentas, misalnya tambur, biola, terompet, ataupun simbal.

Keahlian Ki Manteb dalam olah sabet tidak hanya sekadar adegan bertarung saja, tetapi juga meliputi adegan menari, sedih, gembira, terkejut, mengantuk, dan sebagainya. Selain itu ia juga menciptakan adegan flashback yang sebelumnya hanya dikenal dalam dunia perfilman dan karya sastra saja.

Baca juga: Keturunan Ki Manteb Sudarsono, Thathit Paksi Pengin Jadi Dalang

Popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.

Ki Manteb mengaku, Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya. Sejak itu namanya semakin terkenal. Pada tanggal 4–5 September 2004, Ki Manteb membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha. Pertunjukannya ini bertempat di RRI Semarang, Jalan A. Yani 144–146 Semarang.

Dikutip dari lama kebudayaan.kemendikbud.go.id, Ki Manteb Soedharsono dalam pementasannya Manteb berani memberikan inovasi-inovasi pada gending, lakon dan menampilkan bintang tamu sehingga pementasannya menjadi lebih segar.

Mendapatkan Penghargaan

Banyak lakon yang diciptakannya dan yang paling terkenal adalah lakon Banjaran Bima. Selain itu atas kesuksesannya ini Manteb bisa mendapatkan berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Selain dikenal sebagai seniman dalang, Ki Manteb juga berkiprah sebagai bintang iklan. Salah satunya iklan obat sakit kepala yang kemudian semakin melambungkan namanya berkat jargon “pancen oye”.

Diberitakan, dalang kondang Ki Manteb Soedharsono tutup usia, Jumat (2/7/2021). Almarhum meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 10.15 WIB di kediamannya di Karangpandan, Karanganyar.

Baca juga: Ki Manteb Soedharsono Terima Penghargaan UNIMA

Kabar meninggalnya Ki Manteb Soedharsono dibenarkan oleh mantan Humas Institut Seni Indonesia (ISI) Solo Esha Karwinarno. “Sugeng tindhak Mbah Manteb. Swarga langgeng,” tulis dia.

Diketahui, Ki Manteb Soedharsono selain aktif mendalang juga mengabdikan diri di dunia pendidikan dengan menjadi pengajar di ISI Solo.

Sejumlah dosen ISI Solo juga terpantau memasang status Whatsapp (WA) terkait Ki Manteb Soedharsono. Salah satunya Dosen Karawitan ISI Solo, Dhanis Sugiyanto, yang memasang foto kebersamaannya dengan Ki Manteb dalam status WA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya