SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Populasi ternak sapi di Kota Solo terus menyusut. Dari hasil sementara Survei Pertanian (ST) 2013 Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, diperkirakan populasi sapi di Kota Solo turun sekitar 20% dibandingkan angka yang ada dalam hasil pendataan sapi dan kerbau tahun 2011.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo, Weni Ekayanti, saat dimintai konfirmasi mengakui adanya tren penurunan populasi sapi di Kota Solo berdasar data-data yang dimiliki Dispertan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tapi mengenai langkah dan upaya kami, kami akan menunggu hasil lengkap survei BPS,” kata Weni, kepada Solopos.com Jumat (7/6/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Diakui, Solo bukanlah wilayah produksi hasil pertanian, termasuk di dalamnya peternakan dan perikanan. Kendati demikian, untuk potensi peternakan menurut Kepala BPS Solo, R Bagus Rahmat, masih ada. Salah satunya di wilayah Mojosongo, di kawasan TPA Putri Cempo, dan di wilayah Serengan.

“Survei lapangan untuk ST 2013 sudah selesai dan saat ini kami masih dalam proses edit. Memang ada beberapa temuan yang menarik dalam survei itu yaitu menurunnya populasi sapi milik peternak-peternak sapi di Mojosongo,” kata Bagus.

Menurutnya, penurunan populasi sapi itu disebabkan banyak faktor. Yang pertama, terkait rencana impor sapi yang bakal dibuka lagi oleh pemerintah. Peternak khawatir jika sapi tidak segera dijual, maka saat impor sapi itu dibuka lagi harga sapi akan anjlok.

Selain di Mojosongo, survei ternak sapi di daerah Serengan secara umum juga memperlihatkan tren yang sama. “Bahkan mungkin sekarang peternak sapi di Serengan tinggal dua, yang lainnya banyak yang alih profesi.” Kemana alih profesi para peternak ini, BPS akan meneliti lebih dalam dan melihat lagi hasil survei.

Sementara itu, dalam Survei Pertanian 2013 itu BPS Solo sudah mensurvei sekitar 1.400 blok sensus, dengan sasaran rumah tangga yang memperoleh penghasilan utama dari sektor pertanian atau jasa pertanian. Seperti diketahui, survei itu bertujuan mendapatkan data statistik pertanian terkini yang lengkap, akurat sebagai gambaran struktur pertanian di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya