SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Kusuf Kalla meresmikan menara baru Masjid Jami' Pondok Gontor di Ponorogo, Kamis (3/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, PONOROGO — Pondok Modern Darussalam Gontor angkat bicara terkait dugaan penganiayaan seorang santri hinga meninggal dunia di Pondok Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pihak Pondok Gontor mengakui santri bernama Albar Mahdi (AM) meninggal dunia karena dianiaya.

Berdasarkan pernyataan resmi yang dikeluarkan Pondok Modern Darussalam Gontor, Senin (5/9/2022), berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, pihak Pondok Gontor menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan santri asal Palembang, Sumatera Selatan, itu meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dengan penganiayaan tersebut,” kata Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, Senin.

Noor menyampaikan AM meninggal dunia pada Senin (22/8/2022). Pada hari meninggalnya santri berusia 17 tahun itu, Pondok Gontor langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan itu.

Baca Juga: Santri Pondok Gontor Meninggal Dunia Dianiaya, Ibu Santri Ngadu ke Hotman Paris

Sanksi tegas itu, lanjut dia, berupa mengeluarkan para santri yang terlibat dalam penganiayaan yang membuat AM meninggal dunia. Namun, pihak Gontor tidak menjelaskan secara detail berapa santri yang dikeluarkan atas kasus tersebut.

“Santri yang diduga terlibat dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing,” jelas dia.

Lebih lanjut, Noor menjelaskan pada prinsipnya Pondok Gontor tidak menoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren dalam bentuk apa pun. Termasuk dalam kasus dugaan penganiayaan santri AM ini.

Baca Juga: Perayaan 1 Abad PSHT Diikuti Ribuan Orang, 11 Pintu Masuk Madiun Dijaga Ketat

Kasus penganiayaan di dalam Pondok Modern Darussalam Gontor ini terkuak setelah ibu korban penganiayaan, Soimah, mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Palembang. Soimah bercerita anaknya yang sedang mondok di Pondok Gontor meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar. Diduga anaknya menjadi korban penganiayaan.

Hotman Paris mengabarkan aduan Soimah melalui akun Instagramnya @hotmanparis official.

‘’Halo Bapak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya di Palembang katanya anaknya meninggal di Gontor 1, Jawa Timur,’’ kata Hotman yang dilihat Solopos.com dalam video yang diunggah di akun @hotmanparisofficial, Minggu (4/8/2022).

Baca Juga: Cerita Mbah Misdi, Penari Jathil yang Jadi Perajin Miniatur Reog Ponorogo

Adalah Soimah, ibunda dari santri kelas V Pondok Modern Darussalam Gontor yang Bernama Albar Mahdi. Dia mengaku baru dikabari anaknya meninggal dunia pada hari Senin (22/8/2022) pukul 10.20 WIB. Dalam surat keterangannya meninggal pukul 06.45 WIB.

Dia sengaja mendatangi pengacara Hotman Paris di Palembang untuk mengadukan bahwa ada kejanggalan atas meninggalnya anaknya. Sebab, Soimah menduga ada kasus penganiyaan dan kekerasan.

‘’Kalau saya melihat fotonya meninggalnya sangat mengerikan, diduga ada penganiayaan dan kekerasan,’’ kata Hotman menimpali pengakuan Soimah.

Baca Juga: Dahsyatnya Kebakaran Pasar Dungus Madiun, 292 Kios & Los Ludes Terbakar

Setelah itu, ada suara muncul dari orang yang berada di depan Soimah. Dia mengatakan kepala dan badan anak Soimah penuh darah sampai tumpah. Bahkan, harus dua kali ganti kapas.

‘’Bapak Kapolda, Mohon dilakukan segera penyelidikan atas meninggalnya [anaknya] ibu Soimah, umurnya 17 tahun,’’ Hotman memohon dalam video di detik-detik terakhir video dengan menyertakan nomor Soimah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya