SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PEKANBARU—Panitia Besar (PB) PON XVIII/2012 Riau, mengaku, akan  mengalokasikan dana sekitar Rp8,7 miliar khusus untuk tes doping para atlet. Tes ini dilakukan untuk menjamin kualitas prestasi dan sportivitas para atlet dalam saat atmpil di PON.

“Anggaran untuk doping sekitar Rp8,7 miliar itu, kira-kira sepertiganya dari total anggaran kesehatan,” tutur Ketua Subbidang Doping Bidang Kesehatan PB PON, Erni Ismail, Selasa (18/9/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erni mengaku, besarnya anggaran dikarenakan panitia harus menerapkan standar World Antidoping Agency (WADA) dalam melakukan tes, sehingga keabsahannya bisa terjamin. Selain itu, hasil pemeriksaan berupa sampel urine juga akan diujikan di laboratorium Universitas Mahidol, Thailand.

“Kami tak bisa melakukan penghematan karena peralatan untuk tes, standarnya khusus, missal untuk botolnya saja. Selain itu, tenaga medis dan prosedurnya juga harus standar,”imbuhnya.

Lebih lanjut, Erni mengatakan, PB PON Riau menargetkan 800 sampel urine dari para atlet untuk dites. Sebanyak 464 tenaga medis disebar ke hampir seluruh lokasi pertandingan, dan 92 petugas lainnya bersiaga di 45 pusat doping (doping center).

“Dari 39 cabang olahraga pada PON Riau, hanya aeromodeling yang diputuskan tak diambil tes,” kata Erni.

Hingga Senin (17/9/2012), Erni mengaku sudah ada 539 sampel urine yang telah diambil.Dari jumlah itu, 519 sample sudah dikirim ke Thailand untuk dilakukan pengujian.

Menurut Erni, kemungkinan besar target 800 sampel urine tak akan tercapai seluruhnya karena berbagai sebab. “Seluruh hasil kemungkinan besar baru akan selesai pada bulan Oktober,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya