PON 2016 untuk cabor sepak bola mengalami pergantian lokasi babak kualifikasi.
Harianjogja.com, JOGJA — Keputusan PSSI menunjuk Jawa Tengah menggantikan Jawa Timur sebagai tuan rumah babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) wilayah Jawa menuai pro dan kontra.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketua Asprov PSSI DIY Hadianto Ismangoen menyatakan mendukung langkah PSSI yang secara cepat menunjuk Jawa Tengah sebagai tuan rumah Pra-PON. Awalnya Pra-PON babak kualifikasi wilayah Jawa direncanakan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Dengan catatan selama berada di bawah koordinasi KONI dan PSSI, kalau tidak di bawah mereka tidak mau,” ujar pria yang akrab dipanggil Dokter Antok tersebut, Jumat (2/10/2015).
Ia menambahkan, sikap Tim Transisi yang meminta agar penyelenggaraan Pra-PON berada di bawah koordinasi mereka adalah hal yang berlebihan. Jika sikap seperti ini tetap dilakukan oleh Tim Transisi, dipastikan sistem tata kelola sepak bola nasional yang lebih baik akan sulit direalisasikan.
Hadianto berharap adanya perubahan lokasi digelarnya pertandingan tidak sampai mengacaukan kondisi psikologis para pemain DIY. Hal ini dikarenakan, pada Pra-PON DIY mengusung misi lolos ke PON, meski harus bersaing ketat dengan Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Banten.
“Ini akan jadi pekerjaan berat. Kami harus menjaga mentalitas bertanding anak-anak agar mereka tetap fokus menghadapi pertandingan,” ucap Hadianto.
Sementara sikap berbeda ditunjukkan oleh tim DKI Jakarta. Tim besutan Sudirman memilih melayangkan surat yang berisi protes dan permintaan dasar penunjukan Jawa Tengah menggantikan Jawa Timur sebagai tuan rumah babak kualifikasi wilayah Jawa.
“Kami menanyakan dasar penunjukan Jawa Tengah. Surat sudah dikirim, kami tinggal menunggu jawaban dari PSSI,” ucap Sudirman terpisah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
