Solopos.com, SUKOHARJO -- Cara unik dilakukan anggota wanita polisi atau polwan Satlantas Polres Sukoharjo dalam menyosialisasikan pencegahan virus corona kepada pedagang Pasar Ir Soekarno, Rabu (5/8/2020).
Sejumlah polwan cantik itu berkeliling pasar sambil menggendong bakul atau wadah jamu. Para polwan tersebut kemudian membagikan minuman tradisional ini ke pedagang pasar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Syereemm! Ada Sosok Gaib Raksasa Hitam Berambut Panjang di Lorong Kampus FKIP UNS Solo
Satu per satu polwan menghampiri pedagang dan memberikan minuman jamu. Ada kunir asem, beras kencur, temulawak, dan lainnya. Sedangkan anggota Satlantas Polres Sukoharjo lainnya memberikan masker dan leaflet berisi informasi pencegahan virus corona.
6 Maling Motor Dibekuk Polres Boyolali, Ada Emak-Emak dan Anak Di Bawah Umur
Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Marwanto mengatakan sosialisasi tentang virus Corona gencar dilakukan Polres, salah satunya melibatkan polwan guna menyasar pedagang pasar tradisional.
Ngeri-Ngeri Sedap! Sudah Pernah Lewat Jembatan Sasak Bengawan Solo Sewu-Mojolaban?
"Sukoharjo ini kan terkenal dengan jamu tradisional. Untuk mengangkat kearifan lokal ini, kami sosialisasi virus corona dengan memberikan minuman jamu yang juga bisa meningkatkan imunitas," kata Kasatlantas kepada Solopos.com.
Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tambah 1.815 Jadi 116.871 Orang
Selain memberikan minuman jamu, Kasatlantas mengatakan petugas juga membagikan masker kepada pedagang. Terutama pedagang atau pengunjung pasar yang tidak memakai masker.
Dalam kegiatan ini polisi dan para polwan Sukoharjo juga menyosialisasikan bagaimana melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Corona. Protokol kesehatan ini wajib dilaksanakan seperti memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, dan rajin cuci tangan.
6 Bulan Tinggal di Gubuk Dekat Kandang Ayam, Mbah Slamet Klaten Segera Punya Kamar Baru
"Kami juga bagi-bagi leaflet tentang virus Corona. Sosialisasi semakin gencar kita lakukan karena kasus Corona sampai sekarang masih tinggi di Kabupaten Sukoharjo," katanya.