Solopos.com, JAKARTA -- Sejumlah 12.500 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi demo 1812 yang bakal digelar hari ini, Jumat (18/12/2020), di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menjelaskan personel gabungan untuk mengamankan demo 1812 itu terdiri atas TNI-Polri, Satpol PP, Dishub dan Damkar.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
5 Hektare Lahan di Pekalongan Ambles Bak Ditelan Bumi
Yusri memerinci sebanyak 12.500 personel tersebut juga akan dibagi menjadi dua. Dia mengatakan untuk mengamankan Aksi 1812 ada sebanyak 5.000 personel gabungan, sementara anggota yang disiagakan ada sebanyak 7.500 personel.
"Ada 5.000 personel yang akan berjaga. Sementara 7.500 personel cadangan kita siapkan di beberapa lokasi seperti di Monas, DPR dan di Polda Metro Jaya," kata Yusri, Jumat.
Jembatan Sesek Rp200 Juta di Ponorogo Viral, Ternyata Begini Faktanya
Seperti diberitakan sebelumnya, massa dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI akan menggelar Aksi 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Jumat siang.
Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
Mereka menuntut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dibebaskan. Massa juga bakal menuntut pengungkapan kasus penembakan enam laskar FPI.
"Siapapun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonesia," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Front TV, Kamis (17/12/2020).
Operasi Lilin 2020, Satlantas Polres Klaten Fokus Tegakkan Protokol Kesehatan
Slamet mengajak massa yang ikut aksi 1812 untuk tetap menjaga protokol kesehatan demi pencegahan penyebaran Covid-19 seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara itu, pihak Kepolisian menyatakan tidak memberi izin keramaian atau aksi 1812 tersebut.
MU Lanjutkan Comeback Tandang Seusai Bekuk Sheffield United