SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Penggunaan bom molotov, batu, dan kembang api oleh para perusuh saat aksi 21 dan 22 Mei 2019 diduga dibiayai oleh seseorang di balik layar. Saat ini, polisi mengaku sudah mengantongi satu nama potensial tersangka penyandang dana kerusuhan itu.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Mohamad Iqbal mengatakan saat ini polisi masih menyelidiki siapa saja orang yang membiayai pengadaan bom molotov dan kembang api saat aksi 21 dan 22 Mei. .

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu molotov, batu, itu sudah disiapkan. Mereka sudah terima uang semua. Kami sedang dalami [pemberi dana untuk beli bom molotov dan kembang api],” kata Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Polisi juga mengaku sudah mengantongi identitas orang yang memberi uang kepada kelompok penembak untuk membunuh 4 pejabat negara serta satu pimpinan lembaga survei pada 21 dan 22 Mei lalu.

Menurut Iqbal, hingga kini polisi masih mendalami kemungkinan aliran dana dari orang yang sama mengalir untuk pembelian senjata serta bom molotov dan batu bagi perusuh.

“Nanti kan kalau kami kantongi, kami lakukan proses verbal dengan teknik-teknil strategi kami yang sangat profesional, kami bisa menggali keterangan lain,” tuturnya.

Saat ini ada 6 tersangka yang tergabung di kelompok penembak yakni HK, AZ, IR, TJ, AD dan AF. Tiga tersangka yakni HK, AZ dan IR ditangkap polisi pada 3 lokasi berbeda, Selasa (21/5/2019). Sisanya, tertangkap pada Jumat (24/5/2019).

Menurut keterangan Iqbal, rencana pembunuhan pejabat negara dan pemimpin sebuah lembaga survei telah dimulai sejak 1 Oktober 2018. Peran tersangka yang ditangkap polisi itu berbeda-beda. HK dan AZ berperan sebagai pencari senjata api, mencari eksekutor, dan menjadi penembak itu sendiri.

Kemudian, tersangka IR berperan sebagai eksekutor. TJ berperan sebagai eksekutor dan menguasai senjata api rakitan laras panjang serta pendek. Sedangkan tersangka AD merupakan penjual 3 pucuk senjata api rakitan, laras panjang dan laras pendek. Kemudian AF yang berjenis kelamin perempuan adalah pemilik dan penjual senjata api jenis revolver taurus ke tersangka HK.

“Settingnya [rencana penembakan] bahwa negara ini akan goyang. Tapi Allah Insya Allah akan tetap sayang kepada NKRI Sehingga kami diberi jalan untuk diberi upaya pengungkapan ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya