Solopos.com, JAKARTA — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan jumlah korban akibat kerusuhan di Deiyai di Papua sebanyak 8 orang dengan jumlah korban meninggal mencapai 3 orang sedangkan sisanya adalah korban yang terluka. Pernyataan ini berbeda dari angka yang disebutkan aktivis sebelumnya.
Jika dirinci dari data versi Polri, 3 korban yang meninggal merupakan 2 warga sipil dan 1 TNI. Selanjutnya, ada 3 anggota Polri dan 2 TNI yang dilaporkan terluka.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Ya sementara belum terklarifikasi ya [informasi lain], yang terkonfirmasi itu,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/9/2019).
Dia mengungkapkan kondisi Papua dan Papua Barat saat ini mulai berangsur normal dan kondusif, baik di Jayapura, Sorong, hingga Manokwari. Terkait desakan sejumlah pihak untuk menarik aparat keamanan dari Papua dan Papua Barat, Dedi mengklaim keberadaan TNI dan Polri bertujuan menciptakan kondisi Papua yang aman dan damai.
Tak hanya itu, dia mengungkapkan aparat keamanan juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi ke masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang provokatif.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berkantor sementara waktu di Papua untuk mengawasi seluruh perkembangan situasi keamanan secara langsung. Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian sudah berangkat ke wilayah Papua sejak pukul 06.00 WIB Senin pagi (2/9/2019).
“Hari ini, hari ini terbang ke sana,” ujarnya.
Data yang dirilis Polri sangat berbeda dari klaim data korban jiwa yang beredar sebelumnya. Pada Sabtu (31/8/2019) lalu, akun Twitter pengacara dan aktivis hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman merilis daftar inisial korban tewas akibat bentrok di Deiyai 28 Agustus lalu. Ada 7 inisial nama yang disebutkan dalam daftar itu.
“West Papuan casualties in Deiyai 28/8/19. Dead: AP 20, HU 26, MI 37, DA, PW 28, AK 24, YT 17,” kicaunya di akun Twitter @veronicakoman, Sabtu (31/8/2019) lalu.
Selain korban tewas, Koman juga merilis inisial orang yang disebut luka-luka. Mereka adalah EM 29, JB 20, BK 16, YA 47, JP 35, SP 29, SE 26, GT 29, SU 27, SP 26, MM 32, MB 26, AP 28, SG 29, YI 30, LD 30, FN 22, YK 20, EP 21, YD 10, MI 27, YA 17, AM 32, NP 28, FA 26, KK 64, YD 25, FD 23, AD 22, ID 25, dan FP 24.
West Papuan casualties in Deiyai 28/8/19
Dead
AP 20
HU 26
MI 37
DA
PW 28
AK 24
YT 17Injured
EM 29
JB 20
BK 16
YA 47
JP 35
SP 29
SE 26
GT 29
SU 27
SP 26
MM 32
MB 26
AP 28
SG 29
YI 30
LD 30
FN 22
YK 20
EP 21
YD 10
MI 27
YA 17
AM 32
NP 28
FA 26
KK 64
YD 25
FD 23
AD 22
ID 25
FP 24— Veronica Koman (@VeronicaKoman) August 31, 2019
Aksi unjuk rasa di Deiyai, Papua, yang mengecam tindakan rasisme, Rabu (28/8/2019), berubah menjadi ricuh. Demonstran dikabarkan melepaskan anak panah dan aparat dikabarkan menembakkan senjata.
Polri menyebutkan seorang anggota TNI Angkatan Darat meninggal dunia dan lima polisi mengalami luka-luka. Sementara itu, Reuters yang mengutip media Suarapapua.com menuliskan sebanyak 6 orang meninggal dunia dalam aksi tersebut.