Solopos.com, JAKARTA – Mabes Polri gencar merekrut personel dari pondok pesantren untuk menangkal paham radikalisme.
Pernyataan itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kamis (2/12/2021), menanggapi usulan cendikiawan muslim Ahmad Syafii Ma’arif yang meminta agar Polri merekrut santri untuk mempermudah upaya penangkalan terorisme dan radikalisme.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kadiv Humas mengatakan upaya merekrut santri menjadi anggota Polri itu sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
“Polri dari tahun 2017 sampai dengan saat ini sudah melaksanakan kegiatan rekrutmen anggota Polri dari perwira sampai bintara yang memiliki latar belakang santri, hafiz Quran, juara MTQ, dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Minta Maaf karena Nyinyiri Santri, Deddy Corbuzier Mengaku Dirinya Bodoh
Menurut Dedi, sudah ada puluhan santri dari pesantren yang mengikuti pendidikan, dengan rincian 44 santri mengikuti pendidikan bintara dan 47 santri mengikuti pendidikan perwira.
Polri juga menerima rekrutmen bintara tahun 2020/2021 kategori hafiz Alquran sebanyak 55 orang, Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) sebanyak 1 orang, dan Musabaqah Mutawatil Quran (MTQ) sebanyak 9 orang.
Selanjutnya, ada juga penerimaan rekrutmen Bintara Berkompetensi Khusus (Bakomsus) agama dari berbagai provinsi dengan total 77 orang.
“Sesuai kebijakan Kapolri pola rekrutmen tersebut akan terus dilaksanakan oleh Polri,” kata Dedi.