SOLOPOS.COM - Boy Rafli Amar (JIBI/Solopos/dok)

Mabes Polri membantah Densus 88 menangkap kader PKS yang juga anggota DPRD Pasuruan.

Solopos.com, JAKARTA — Mabes polri mengklarifikasi informasi terkait penangkapan seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M. Nadir Umar. Polisi membantah bahwa politikus PKS itu ditangkap Densus 88 Antiteror.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa informasi yang menyebutkan tim Densus telah melakukan penangkapan atas Nadir Umar tidak benar. “Jadi yang bersangkutan ini sifatnya bukan ditangkap. Ini adalah prosedur kita bekerja sama dengan kementerian negara terkait,” katanya, Senin (10/4/2017).

Lebih lanjut Boy menjelasakan bahwa perjalanan Nadir Umar dimulai pada 31 Maret 2017 lalu dengan rute Bandung-Surabaya-Kuala Lumpur dan kemudian dilanjutkan ke kota terbesar di Turki, Istanbul.

Nadir pun tiba di Istanbul pada 1 April dan dijemput oleh perwakilan dari organisasi Khairul Ummah. Nadir kemudian diajak mengunjungi pengungsi Palestina dengan tujuan menyalurkan bantuan yang dibawa dari Indonesia.

Keesokan harinya, dia berangkat ke Gaziantep dan sebuah kota yang menjadi perbatasan antara Turki dan Suriah untuk melakukan hal yang sama. Pada 4 April, dia tercatat bertolak ke Lebanon dari Istanbul. Namun, ketika sampai di Lebanon, dia dikembalikan ke Istanbul karena terkendala masalah visa dan akhirnya dideportasi pada 6 April.

Setelah menjalani pemeriksaan, kata Boy, hari ini Nadir Umar akan dikembalikan ke keluargaanya. “Untuk proses pemeriksaan hari ini dijadwalkan selesai. Dijadwalkan hari ini dikembalikan ke keluarga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya