SOLOPOS.COM - Sebanyak 13 perguruan silat di Sukoharjo diajak Polres Sukoharjo untuk membentuk kondisi sosial kondusif mengantisipasi ancaman konflik komunal, Rabu (8/12/2021). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Polres Sukoharjo mengundang pengurus dari 13 perguruan silat dalam kegiatan sosialisasi hukum di Cendana Ball Room Hotel Tosan, Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (8/12/2021). Seluruh perguruan silat tersebut diajak ikut membantu dan mereka sepakat menjaga ketertiban masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya konflik komunal.

Perguruan silat yang dilibatkan antara lain Persinas Asad, PSHT Parluh 16, PSHT Parluh 17, PSTD Pancasila, IKSPI Kera sakti, Hasta Manunggal. Kemudian Tapak Manunggal, Persaudaraan Rukun SH, Perisai Diri, Tapak Suci, Merpati Putih, Pagar Nusa, dan Satria Piningit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan kegiatan tersebut mengacu tugas pokok Polri yang tertuang dalam UU No 2/2002 terkait memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Jos! Tim Taekwondo UMS Boyong 5 Medali Emas dan 4 Perunggu

Menurutnya, dilibatkannya perguruan silat Sukoharjo lantaran adanya potensi konflik komunal yang terjadi. Dikhawatirkan hal tersebut dapat berdampak pada berbagai sektor di Sukoharjo.

“Latar belakang perguran silat di Sukoharjo itu bermacam-macam. Apabila terjadi konflik komunal, dampaknya akan beragam dan merugikan, mulai korban jiwa hingga ekonomi,” ucap dia.

Menjaga Kamtibmas

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Polres membuat langkah untuk menjaga kambtibmas di Sukoharjo. Selain itu, Kapolres juga meminta setiap komunitas persilatan untuk menyusun program yang menunjang potensi dan prestasi di tingkat daerah maupun nasional.

Baca Juga: 2 Desa di Sukoharjo Dilanda Hujan Angin, 1 Rumah Warga Rusak

“Untuk mewujudkan hal tersebut perlu ada kerja sama dari semua lini dan pihak. Sehingga persilatan menjadi ajang untuk mengasah diri dan membentuk karakter luhur dan bisa mengantisipasi terjadinya konflik komunal,” imbuhnya.

Kapolres Sukoharjo mengimbau setiap perguruan silat tidak terprovokasi dengan informasi di luar menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, ia juga meminta agar perguruan silat mau berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal penanganan permasalahan yang menyebabkan ganggunan kamtibmas. “Semua adalah saudara. Walaupun beda perguruan, mari bersama menciptakan suasana yang nyaman dan aman di Sukoharjo,” ujarnya.

Pengurus perguruan Tapak Suci, Widoyo, berharap langkah yang dibuat Polres Sukoharjo dapat menyatukan dan mempererat silaturahmi antara perguruan silat. Sehingga tidak terjadi perselisihan dan konflik di Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya