SOLOPOS.COM - Polisi menghentikan laju kereta kelinci yang melewati jalan raya di kawasan Ngablak, Sragen, Rabu (16/3/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Polres Sragen mengancam akan mengandangkan kereta kelinci.

Solopos.com, SRAGEN — Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mengancam mengandangkan kereta kelinci yang nekat beroperasi di jalan raya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Jajaran Satlantas Polres Sragen membina sejumlah pengemudi kereta kelinci yang beroperasi di jalan raya pada Rabu (15/3/2017). Beberapa saat kemudian, Satlantas mendengar kabar adanya kereta kelinci yang terguling di area persawahan di kawasan Gatak, Sukoharjo.

“Jadi pada Rabu pagi kami membina pengemudi kereta kelinci di kawasan Ngablak. Baru pada siang harinya, muncul kabar dari Sukoharjo yang menyebut ada kereta kelinci terguling di sawah,” jelas AKP Erna saat ditemui Solopos.com di Sragen, Kamis (16/3).

Erna menegaskan kereta kelinci hanya boleh beroperasi di lapangan dan di area tempat wisata. Polisi tidak pernah mengizinkan kereta kelinci itu beroperasi di jalan kampung, apalagi di jalan raya. Meski begitu, Erna tidak memungkiri aturan itu kerap dilanggar oleh pengemudi kereta kelinci.

“Selama ini langkah kami baru sebatas memberikan teguran lisan. Ke depan, kami akan layangkan teguran tertulis. Jika aturan itu tetap dilanggar, kami tidak segan-segan untuk memberi surat tilang sekaligus mengandangkan kereta kelinci itu,” tegas Erna.

Erna menjelaskan kereta kelinci dibuat dengan mesin comotan dari kendaraan bekas. Mesin itu digunakan tidak sesuai peruntukannya. Kerangka kereta kelinci itu dirakit sendiri di bengkel las sehingga membuat kendaraan itu tidak layak jalan. Perakitan kereta kelinci itu mengabaikan standar keamanan.

“Pengemudi kereta kelinci itu layak ditilang. Kereta kelinci itu tidak memenuhi standar keamanan karena tidak layak jalan. Jika terjadi kecelakaan, seluruh penumpangnya tidak bakal mendapat santunan dari Jasa Raharja. Saya pernah mengandangkan banyak kereta kelinci selama masih bertugas di Sukoharjo dan Karangnyar. Kalau aturan itu diabaikan, saya akan mengandangkan kereta kelinci di Sragen,” tegas dia.

Selain menilang pengemudi, Erna juga akan mendatangi sejumlah bengkel las yang merakit kereta kelinci. Dia menegaskan pemilik bengkel las ikut berperan dalam musibah kecelakaan karena kereta kelinci yang dibuat itu tidak layak jalan. ]

“Kepada para orang tua, saya juga mengimbau sayangi buah hati kalian dengan tidak mengajak mereka naik kereta kelinci. Memang itu hiburan yang murah, tapi nyawa anak menjadi taruhannya. Jangan pernah turuti keinginan buah hati yang merengek minta naik kereta kelinci. Kalau itu dituruti, sama saja Anda mendekatkan si anak dengan bahaya. Sama saja Anda ikut berperan dalam “membunuh” anak sendiri,” papar Erna.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya