SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Kusuf Kalla meresmikan menara baru Masjid Jami' Pondok Gontor di Ponorogo, Kamis (3/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, PONOROGO — Polres Ponorogo akan melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan terhadap santri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Dalam penganiayaan itu, santri bernama Albar Mahdi (AM) itu meninggal dunia.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini belum ada laporan masuk ke Polres terkait peristiwa penganiayaan yang berujung meninggalnya santri Pondok Gontor itu. Namun, setelah adanya video yang viral mengenai curhatan ibu santri, Soimah, kepada pengacara kondang Hotman Paris, pihaknya langsung menindaklanjuti.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

‘’Tadi malam kami laksanakan pertemua dan pihak Gontor kooperatif tentang kejadian ini. Ini masih proses lidik, proses akan kami sampaikan,’’ ucapnya, Senin (5/9/2022).

Dia menyampaikan Polres Ponorogo menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus penganiayaan tersebut. Mereka akan melakukan penyelidikan secara bertahap, lidik, sidik, maupun autopsi.

Baca Juga: Santri Gontor Meninggal Dianiaya, Pelaku Langsung Dikeluarkan dari Pondok

Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, menyampaikan Pondok Gontor mendukung upaya penegakkan hukum terkait peristiwa penganiayaan yang menyebabkan santri AM meninggal dunia itu.

“Kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakkan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum ananda AM ini,” tegasnya.

Dia menuturkan pelaku penganiaya juga telah dikeluarkan dari Pondok Gontor setelah kejadian itu terjadi. Itu menjadi sanksi yang diberikan pondok kepada pelaku.

Baca Juga: Santrinya Meninggal Dianiaya, Pimpinan Pondok Gontor Sampaikan Perminataan Maaf

Namun, pihak Pondok Gontor tidak menjelaskan secara detail berapa santri yang terlibat dalam peristiwa penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa santri AM itu.

“Santri yang diduga terlibat dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing,” jelas dia.

Lebih lanjut, Noor menjelaskan pada prinsipnya Pondok Gontor tidak menoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren dalam bentuk apa pun. Termasuk dalam kasus dugaan penganiayaan santri AM ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya