SOLOPOS.COM - Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo (tiga dari kiri) saat memberikan bantuan sembako ke PKL Alun-alun Klaten di Mapolres setempat, Jumat (31/12/2021). Diharapkan bantuan sembako itu dapat meringankan para PKL dan kaum marginal di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.coms/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Jajaran Polres Klaten bekerja sama dengan PT Rajawali Nusantara membagikan 1.000 paket sembako ke para pedagang kaki lima (PKL) dan kaum marginal di Kabupaten Bersinar di pengujung 2021, Jumat (31/12/2021). Pembagian sembako itu bertujuan membantu para PKL dan kaum marginal yang pendapatannya menurun karena dampak Covid-19.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pembagian sembako dimulai di Mapolres Klaten, Jumat (31/12/2021) pagi. Di kesempatan ini, Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo beserta perwakilan PT Rajawali Nusantara membagikan paket sembako ke para PKL yang biasa mangkal di Alun-Alun Klaten. Paket sembako yang dibagikan di antaranya, beras, mi instan, minyak goreng, dan lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: 496 Perantau Mudik ke Klaten Saat Libur Nataru Dipantau Ketat

Sebagaimana diketahui, Alun-Alun Klaten ditutup untuk masyarakat umum selama dua hari, Jumat (31/12/2021) dan Sabtu (1/1/2021). Penutupan Alun-alun Klaten ditujukan untuk mencegah terjadinya potensi kerumunan di malam pergantian 2021 ke 2022.

Dengan penutupan alun-alun, diharapkan Klaten tetap kondusif dan terhindar dari potensi ledakan kasus Covid-19 saat pergantian tahun. Penutupan Alun-Alun Klaten sesuai dengan Instruksi Bupati (Inbup) Klaten No. 25/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Bersinar.

“Malam ini [malam tahun baru 2022] ada penutupan di Alun-alun Klaten. Tentu, ada imbas dari penutupan itu. Kami berikan sembako ke PKL Alun-Alun Klaten. Semoga dapat bermanfaat ke depannya. Pembagian sembako juga dilakukan seluruh jajaran Polsek di Klaten [sasaran para PKL dan kaum marginal],” kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga: Sip! 5.955 Pelaku Usaha Mikro di Klaten Dapat Bantuan Rp500.000/Orang

AKBP Eko Prasetyo mengimbau ke seluruh elemen masyarakat agar stay at home saat momentum pergantian tahun. Hal itu perlu dilakukan guna mendukung pencegahan potensi ledakan kasus Covid-19.

“Lebih baik di rumah saja terlebih dahulu. Saat sekarang, di Klaten sudah ada satu kasus Covid-19 [setelah di waktu sebelumnya tergolong zona hijau Covid-19]. Harapannya, jangan sampai bertambah lagi. Cukup satu kasus dan itu pun semoga lekas sembuh,” katanya.

Salah seorang PKL Alun-Alun Klaten, Asih, 50, mengaku ikut dengan kebijakan yang diambil Satgas PP Covid-19. Lantaran Alun-Alun Klaten ditutup di malam tahun baru, dirinya memilih tetap di rumah alias tidak berjualan terlebih dahulu.

Baca Juga: Alun-Alun Klaten Ditutup 2 Hari saat Tahun Baru, PKL Pasrah

“Sebenarnya saat malam tahun baru seperti ini, saya bisa memperoleh omzet senilai Rp500.000. Jauh lebih tinggi dibandingkan di luar malam tahun baru, yakni Rp250.000. Tapi, Alun-Alun Klaten ditutup. Ya, sudah manut saja. Di rumah terlebih dahulu,” kata penjual cilok penyet sejak empat tahun terakhir di Alun-Alun Klaten tersebut.

Hal senada dijelaskan PKL Alun-Alun Klaten lainnya, Widodo, 45. Penjual es potong ini mengaku sebagai salah satu PKL terdampak ditutupnya Alun-Alun Klaten di malam pergantian tahun.

“Saya juga manut apa yang sudah menjadi kebijakan Pemkab [menutup Alun-Alun Klaten]. Ini saya memperoleh bantuan sembako di Polres Klaten. Jika berjualan di alun-alun, saya bisa mengantongi uang Rp50.000 per harinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya