SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Sikap Fraksi Golkar agar Soeharto diusulkan menjadi pahlawan seperti halnya Gus Dur menuai kritik. Figur Soeharto yang masih penuh dengan kontroversi dinilai belum pantas diberi gelar pahlawan.

“Untuk Pak Harto belum saatnya, luka kita masih banyak terkait dengan kepemimpinan dia,” jelas politisi PDI Perjuangan, Eva Sundari, melalui telepon, Minggu (3/1).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Anggota Komisi XI DPR ini melihat Soeharto dan Gus Dur sebagai sosok yang jelas berbeda. Dia berharap agar Golkar tidak memanfaatkan momen ini, yang justru bisa menggagalkan usulan Gus Dur sebagai pahlawan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pak Harto yang menyebabkan reformasi digulirkan. Kita belum setuju bila Pak Harto menjadi pahlawan. Usulan Gus Dur jangan diganggu dengan usulan Pak Harto sehingga nanti menjadi berat dan menggagalkan Gus Dur jadi pahlawan,” terangnya.

Menurut Eva, memang jasa Soeharto ada bagi bangsa ini, namun perlu dilihat juga tindakan negatif yang telah dilakukan selama berkuasa. Sedangkan Gus Dur dilihat sebagai sosok pluralis yang benar-benar merepresentasikan nilai Paacasila.

“Gus Dur dan Soeharto sangat berbeda dan tidak kompatibel untuk dibandingkan. Sumbangan Soeharto memang ada, tapi lihat negatifnya. Aktivis saja masih ada yang hilang sampai sekarang,” tutup aktivis Kaukus Pancasila ini.
dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya